Kadiskominfotik: Hati-Hati Penipuan Via Telepon Mengatasnamakan Riki Kabag Umum

Kadiskominfotik: Hati-Hati Penipuan Via Telepon Mengatasnamakan Riki Kabag Umum
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik, Johansyah Syafri.

HARIANRIAU.CO - Tak satu jalan ke Roma. Begitu juga ulah para penipu untuk mengeruk keuntungan pribadi. Salah satu cara yang kerab dilakukan si penipu dengan mengaku sebagai orang dekat seseorang yang berpengaruh di suatu daerah.

Atau modus lain yang lebih berani, si penipu langsung mengaku sebagai kerabat dekat orang berpengaruh tersebut. Misalnya sebagai istri, abang atau adik.

Dalam beberapa hari terakhir, cara itu dilakukan si penipu dengan mengaku sebagai Riki Rihardi, Kepala Bagian (Kabag) Umum Sekretariat Daerah Bengkalis.

Nama adik kandung Bupati Bengkalis Amril Mukminin tersebut digunakan si penipu untuk meminta sejumlah uang kepada calon korbannya di daerah ini. Jumlahnya bervariasi, dari jutaan hingga puluhan juta.

Modusnya, si penipu yang mengaku Riki tersebut menghubungi calon korban via telepon seluler. Yang dihubungi “Riki KW”, bukan hanya masyarakat umum atau pengusaha. Tetapi juga sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis.

Kepada calon korbannya, Riki gadungan tersebut memberikan iming-iming seperti dijanjikan jabatan, proyek atau diangkat sebagai tenaga honorer maupun Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kabupaten Bengkalis, Johansyah Syafri mengatakan, dirinya juga menerima pengaduan dan pertanyaan dari sejumlah masyarakat tentang kebenaran hal itu.

Pengaduan dan pertanyaan, imbuh Johan, diterimanya baik itu melalui telepon maupun pesan melalui berbagai media sosial seperti layanan messenger maupun WhatsApp.

“Baru sebentar ini kami sudah tanyakan langsung. Beliau (Riki Rihardi) dengan tegas membantahnya. Hal itu sama sekali tak benar. Dia tak pernah menghubungi siapa pun untuk meminta uang dengan iming-iming apapun. Itu upaya penipuan dan untuk merusak nama baik beliau dan keluarga,” jelas Johan di ruang kerjanya, Selasa petang, 20 Maret 2018.

Untuk itu, Johan mengingatkan seluruh masyarakat di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini untuk tak mempercayai sama sekali bila menerima telepon seseorang yang mengatasnamakan Riki Rihardi. Baik sebagai Kabag Umum maupun sebagai adik Bupati Bengkalis.

“Termasuk pejabat di daerah ini dengan iming-iming jabatan. Itu ulah orang tak bertanggungjawab untuk menipu demi keuntungan pribadi. Jangan dilayani kalau ada orang menelepon atas nama Riki untuk meminta sejumlah uang. Entah kalau memang mau kena tipu. Tapi kalau tertipu, jangan pula mengatakan yang meminta uang itu Riki Kabag Umum,” imbuh juru bicara Pemerintah Kabupaten Bengkalis ini.

Mantan Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah juga menyarankan, agar siapapun yang ditelepon Riki gadungan itu untuk mencatat nomor telepon yang bersangkutan. Lalu  melaporkannya ke pihak yang berwajib agar bisa dilacak keberadaannya dimana.

Kemudian, sambungnya, kalau ada yang mengaku nama Riki Kabag Umum atau adik kandung Bupati Bengkalis menelepon meminta sejumlah uang dengan alasan apapun, jangan langsung dipenuhi dengan cara mentransfer melalui bank, ATM atau e-banking.

“Kalau langsung dipenuhi, itu namanya “sedekah kepada penipu". Sebaiknya suruh dia jemput atau datang langsung. Sebelum Riki gadungan itu sampai, ajak teman-teman untuk menangkapnya dan kemudian serahkan ke aparat penegak hukum. Namun jangan main hakim sendiri,” tutup Johan.

Halaman :

Berita Lainnya

Index