HARIANRIAU.CO - Polisi baru saja mengungkap jaringan prostitusi online lintas provinsi. Seorang mucikari ditangkap. Adalah Suprihartini, 31, warga Mranggen, Demak.
Selama menjalankan bisnis esek-esek, Suprihartini tidak sembarangan merekrut perempuan sebagai anak buah. Ada syarat yang harus dipenuhi. Di antaranya adalah berparas cantik.
FB, 21, warga Semarang merupakan salah satu anak buah Suprihartini. Dia memakai nama alias Ica di Facebook. FB menjadi salah satu anak buah Suprihartini yang ikut ditangkap petugas Unit PPA Polrestabes Surabaya.
Ica mengaku bahwa dirinya tidak hanya menggantungkan pendapatan dari jual diri. Sehari-hari, dia bekerja sebagai SPG freelance. "Dua minggu sekali lah terima tawaran (bokingan, red)," cerita Ica di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (10/4).
Biasanya saat ada job, Suprihartini langsung menghubungi Ica lewat Facebook. Dia langsung diminta untuk menuju hotel yang sudah ditetapkan. Kalau job tersebut di luar kota, Ica biasanya berangkat naik kereta api. "Tiketnya beli sendiri. Mami (Suprihartini, red) nggak ngasih uang," bebernya.
Setibanya di hotel, Ica langsung bertemu dengan dua anak buah Suprihartini yang lain. Saat ada tamu yang masuk, dia tinggal menunggu apakah dipilih atau tidak. "Kalau nggak dipilih, ya sudah. Saya nggak ngasih jatah ke mami," tambah perempuan berambut panjang tersebut.
Ica mengaku punya standar khusus kepada para tamunya. Yakni, wajib memakai kondom. "Kalau nggak mau pakai pengaman, saya nggak mau. Boleh milih yang lainnya," akunya seperti dimuat Jawapos.com.
Selama ini, keluarga Ica tidak pernah mengetahui kelakuannya. Dia tinggal bersama ibunya. Saat ditanya bagaimana jika kemudian ibunya tahu, Ica hanya terdiam. Kepalanya menunduk sambil mengangkat bahu. Ica mengaku menyesal setelah tertangkap polisi. Dia berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
Sumber: riausky
.jpeg)
