Ditinggal Suami, Ibu Muda Diperkosa Hingga Alami Gangguan Jiwa

Ditinggal Suami, Ibu Muda Diperkosa Hingga Alami Gangguan Jiwa
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Seorang ibu muda dengan satu anak dari keluarga miskin ini jadi korban perkosaan. Karena trauma akibat kejahatan seksual tersebut, korban hingga mengalami gangguan jiwa. Korban pemerkosaan hingga mengalami gangguan kejiwaan tersebut berinisial SRY (25), warga Brebes, Jawa Tengah (Jateng). Saat ini hidupnya sungguh miris. Untuk menghidupi diri dan anaknya, ia berharap belas kasihan para tetangga.

Seperti dilaporkan detik.com, Rabu (11/4/2018), korban dan keluarganya tinggal di bangunan kecil di tengah area perkebunan, berjarak 300 meter dari pemukiman penduduk. Kondisi keluarga ini cukup memprihatinkan secara ekonomi.

Tidak ada kepala keluarga yang mencarikan nafkah keluarga ini. Untuk makan sehari hari hanya mengandalkan bantuan dari orang lain dan warga terdekat. Perangkat Desa Penggarutan Kecamatan Bumiayu, Johan Firdaus mengatakan, rumah tersebut dihuni oleh tiga orang, yakni Samah (73), ibu kandung SRY dan anak SRY, AMN (10), dan SRY sendiri.

Dulu, nafkah keluarga mengandalkan dari Samah yang bekerja sebagai buruh. Namun kini Samah, tidak lagi mampu bekerja lagi karena faktor usia. “Setahu saya, dulu kerja buruh tani, tapi sekarang tidak kuat kerja. Paling dapat dari pemberian orang lain,” ujar Johan.

Johan menambahkan, selain soal ekonomi, SRY juga mengalami gangguan jiwa sejak menikah 10 tahun silam. SRY menikah sekitar umur 15 tahun dan tidak menyelesaikan pendidikan SMP. Saat hamil anak pertama, dia ditinggal suaminya pergi dan tidak pernah kembali lagi.

Beberapa tahun kemudian, dia menikah siri dengan lelaki lain. Namun suaminya juga pergi. Setelah anak kedua ini lahir, suaminya juga meninggalkan SRY dengan membawa bayinya.

Penderitaan SRY belum selesai sampai di situ. Dia juga mengalami tindak perkosaan hingga hamil. Beberapa hari setelah melahirkan, anak ketiga SRY meninggal dunia. “Dia pernah menikah dua kali. Nikah resmi dan siri. Terakhir pernah diperkosa dan hamil. Tapi bayinya meninggal,” terang Johan.

Kondisi keluarga ini berdampak pula pada anak SRY, AMN. Sebagai anak yang tidak memiliki ayah dan memiliki ibu dengan gangguan jiwa, AMN kerap mendapat ejekan dari teman sekolahnya.

Kondisi SRY dan anaknya ini mendapat perhatian dari Komnas Anak dan Lembaga Puspaga (Pusat Pendidikan Keluarga).

Rozak, anggota Puspaga didampingi Rizky Fajar Afriansyah dari Komnas Perlindungan Anak Kabupaten Brebes mengaku sedang mengupayakan pengobatan terhadap SRY yang mengalami gangguan jiwa. Wanita ini akan dirujuk ke RS Jiwa agar kembali normal.

kartu BPJS untuk keperluan pengobatan SRY,” ungkap Rozak.

Selain itu, kedua lembaga ini juga sedang berupaya untuk memindahkan Aminudin dari sekolah lama. Hal ini untuk menghindari agar tidak dibully oleh teman-temannya.

Sumber: medansatu

Halaman :

Berita Lainnya

Index