Hutang Sering Ditagih, Pria di Kampar Nekat Gantung Diri

Hutang Sering Ditagih, Pria di Kampar Nekat Gantung Diri
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO, KAMPAR - Seorang pria berinisial RM memilih gantung diri di dapur rumah dengan tali nilon. Dugaan sementara, aksi nekatnya itu lantaran terbelit masalah utang-piutang.

Pertama kali yang mengetahui aksi bunuh diri itu adalah Supriadi, teman RM. “Lalu Supriadi memanggil Erni Syahdewi, istri RM,” sebut Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi SIK melalui Paur Humas Iptu Deni Yusra, Kamis (23/6).

Dari hasil pemeriksaan diketahui RM pulang ke rumahnya di KM 11, Desa Kota Garo, Kecamatan Tapung Hilir pukul 00.00 WIB. Dia dari Km 13, baru selesai minum tuak.

Setibanya di rumah, pria berusia 56 tahun itu sempat ngobrol dengan istri sambil bermain dengan anaknya. Setengah jam berselang, istri dan anaknya masuk ke kamar untuk istirahat.  Sementara RM, memilih duduk sambil merokok di dapur.

Kebetulan di rumah ada Supriadi teman RM. Sekitar pukul 00.50 WIB, dia hendak mengambil air minum di dapur. Saat itu dia mendapati RM sudah dalam posisi tergantung.

Informasinya, adik RM di kampung kerap menagih utang. Diduga lantaran tertekan, dia nekat mengambil jalan pintas. “Korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri pakai tali nilon di dapur rumah,” jelas Deni.

Dikabari suaminya gantung diri, Erni Syahdewi sempat kaget. Setelah melihat langsung keadannya, wanita 49 tahun itu langsung memotong nilon dan meletakkan jasad suaminya di atas kursi. “Pihak keluarga kemudian langsung melapor ke Polsek Tapung Hilir,” sambung Deni.

Selanjutnya jenazah RM dibawa ke Puskesmas Tapung Hilir. “Tapi istri korban menolak otopsi dan membuat surat penyataan,” pungkas Deni. (pmc)

Halaman :

Berita Lainnya

Index