Efek Teror Bom pada Industri Otomotif Nasional

Efek Teror Bom pada Industri Otomotif Nasional
Pekerja sedang mengecek mobil Kijang Innova di Pabrik Toyota Karawang 1.

HARIANRIAU.CO - Aksi terorisme masih menghantui Indonesia. Paling baru, adanya serangan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok dan di beberapa lokasi di Surabaya, Jawa Timur.

Bahkan, akibat serangan di Surabaya, Polda Metro Jaya menetapkan status Siaga I untuk Jakarta pada Minggu 13 Mei 2018.

Hal ini tentunya menjadi pertanyaan, adakah pengaruhnya serangan teror pada industri otomotif di Indonesia?

Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra, mengatakan, aksi teror yang terjadi selama ini tidak memengaruhi produksi mobil Daihatsu di Indonesia.

"Tidak ada perubahan karena ancaman ini, karena semua masuk kerja seperti biasa. Produksi pun dilakukan seperti hari-hari biasa," kata Amelia saat dihubungi, Senin 14 Mei 2018.

Soal pengamanan pabrik, ia menjelaskan bahwa tidak ada penambahan maupun perubahan. Sebab, yang ada saat ini dianggap cukup.

“Biasa saja, tiap hari juga sudah ketat,” tuturnya.

Sementara itu, Public Relation Manager PT Toyota Astra Motor, Rouli Sijabat mengatakan, distribusi mobil Toyota tidak terganggu dengan teror yang ada.

"Kalau terkait produksi, itu wilayahnya Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Tetapi untuk pengiriman kendaraan, masih menjalankan standar prosedur baku ke diler-diler resmi," kata Rouli.

Untuk produk mobil Honda, Marketing and Aftersales Service Director PT Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy mengatakan, ia terus memantau kondisi dan perkembangan di Indonesia.

"Untuk distribusi, masih berjalan seperti biasa. Mudah-mudahan, situasi bisa diatasi dengan baik. Sampai saat ini, kami masih pantau situasinya," ungkap Jonfis.


sumber: viva.co.id

Halaman :

Berita Lainnya

Index