HARIANRIAU.CO - Hari itu, pertengahan Maret 2018. Seorang ibu muda berinisial MW, tengah menderita sakit. Dia lalu ditunjukkan seorang dukun yang bisa mengobati penyakitnya. Inisialnya HF, tinggal di Kelurahan Lengkuas, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan.
Berikhtiar untuk sembuh, MW pun ke tempat pengobatan HF. Namun, MW mulai risih atas praktik pengobatan yang dilakukan HF. Pasalnya, dukun itu meminta MW memegang alat kelaminnya sebagai bagian dari ritual pengobatan.
Bukan hanya itu, sang dukun malah meniduri MW hingga beberapa malam. Malu dan terpukul, MW pun akhirnya sering menyendiri. Hal itu tak lepas dari pengamatan suami MW. Dia pun menanyakan apa yang merusak suasana kebatinan istrinya.
Setelah dibujuk, akhirnya MW menceritakan apa yang dilakukan dukun HF kepada dirinya. Menurut MW, kemungkinan bukan hanya dirinya yang jadi korban.
Pasalnya, dia juga pernah membawa temannya berobat ke HF dan temannya tersebut tak mau lagi ke sana. "Teman saya bilang, mending saya mati di rumah dari pada ke sini lagi berobat," ujar MW menirukan perkataan temannya. Belakangan baru dia tahu alasan temannya tidak mau berobat ke sana.
MW juga mengatakan, bahkan ada pasien yang tergila-gila dengan HF dan rela meninggalkan suaminya. MW pun berharap, kepolisian segera menindaklanjuti keresahan warga tersebut dan menangkap si dukun cabul. "Kita takutnya nanti ada korban lain," ujar MW.
Saat ini pihak kepolisian tengah menyelidiki kasus tersebut.
sumber: rakyatku
.jpeg)
