Disiksa Terlebih Dahulu, 3 Orang Jadi Korban Pembunuhan Berantai

Disiksa Terlebih Dahulu, 3 Orang Jadi Korban Pembunuhan Berantai

HARIANRIAU.CO - Tim Reskrim Polres Madina dan Polsek Linggabayu dipimpin Kapolres AKBP Irsan Sinuhaji, berhasil mengungkap pembunuhan berantai yang terjadi di Desa Lubuk Kancah, Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Peristiwa pembunuhan yang menggegerkan itu mengambil korban 3 nyawa yang ditemukan terpisah. Satu dari 3 korban itu adalah balita. Polisi kemudian berhasil menangkap 3 terduga pelaku di tempat terpisah.

“Satu tersangka ada kaitan terhadap ketiga korban,” kata Kapolres Madina, AKBP Irsan Sinuhaji, Senin (4/6/2018) malam seperti dilansir Metro24jam.com..

Salah satu dari ketiga terduga pelaku adalah Almahdi alias Mahdi (24), warga Desa Lubuk Kancah Kecamatan Rantobaek Kabupaten Madina.

“Mahdi diduga terlibat terhadap para korban,” kata Irsan. Menurut Kapolres, pengungkapan kasus ini hasil kerja-ketas Tim Reskrin Polres Madina dan Polsek Linggabayu. Menyusul tertangkapnya Mahdi, Kamis (31/5/2018), polisi kemudian berhasil mengungkap nama terduga lainnya.

Dikatakan Kapolres, berdasarkan interogasi terhadap Mahdi, terungkap bahwa aksi itu tidak dilakukan sendirian dengan peran masing-masing bersama 2 terduga pelaku lainnya. Sehari usai penangkapan Mahdi, polis berhasil melakukan pengembangan dengan mengejar dua terduga pelaku lainnya.

Jumat (1/6/2018), polisi kemudian meringkus Buyung (30), warga Desa Lubuk Kancah, Kecamatan Ranto Baek. Selanjutnya, polisi meringkus terduga pelaku ketiga, yaitu Mukmin (31), yang diketahui juga tinggal satu desa dengan dua tersangka lainnya. (zal)

Tindakan yang dilakukan Almahdi alias Mahdi memang sangat kejam. Dia melakukan penyiksaan saat menghabisi Dedi (15)–warga sekampungnya di Desa Lubuk Kancah, Kecamatan Rantobaek, Kabupaten Madina–di sebuah gubuk kecil, sebelum membuang jasad remaja itu ke Sungai Batang Bangko, Desa Lubuk Kancah, Kamis (31/5/2018) malam.

“Jasad Dedi ditemukan di Sungai Bangko dengan kondisi tanpa mengenakan pakaian. Sekujur tubuhnya ditemukan bekas luka penganiayaan,” kata Kapolres Madina, AKBP Irsan Sinuhaji, Senin (4/6/2018) malam.

Dedi merupakan korban kedua dalam seri pembunuhan berantai yang menghebohkan warga Madina, menyusul tertangkapnya tersangka M Ali alias Buyung. Berdasarkan keterangan yang diperoleh polisi dari Buyung, tim gabungan Polres Madina dan Polsek Linggabayu kemudian melakukan penyelidikan mencari para korban.

Tepat jam 5 pagi, tim gabungan menuju tempat kejadian perkara di Simpang Menek, Perkebunan Sawit Plasma Tani, Desa Muara Bangko, Kecamatan Rantobaek. Tiba di sana, polisi menemukan pondok kayu di samping sungai kecil.

Dari gubuk tersebut, satu jam kemudian, petugas menemukan jasad Dedi terendam di dalam sungai dalam kondisi sudah tak bernyawa. Saat ditemukan sekira jam 6 pagi itu, Dedi sama sekali tidak mengenakan pakaian, dengan tangan terlipat di atas perutnya.

“Setelah itu dilakukan olah TKP dan pengumpulan barang bukti yang ditemukan. Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan visum et revertum,” kata Irsan. Selanjutnya, polisi melakukan pengejaran kembali terhadap satu tersangka ketiga. Mukmin, ditangkap di sekitar rumahnya, sekira jam 19.00 Wib. “Dalam kasus ini, ada tiga tersangka termasuk Mahdi,” kata Kapolres.

Lalu, kasus penganiayaan berujung pembunuhan itu mulai terkuak ketika sesosok jasad wanita, yang diketahui bernama Risma Nasution alias Risma (26), warga Desa Lubuk Kancah, Kecamatan Ranto Baek Kabupaten Madina ditemukan.

Informasi yang dihimpun, Risma ditemukan di areal tak jauh dari pemukiman warga. Jasad Risma ditemukan dalam kondisi pakaian sebelah atas telah tersingkap.

Sumber: riausky

Halaman :

Berita Lainnya

Index