Batal Dimadu, Istri Antar Jenazah Selingkuhan Suami ke Keluarga, Anak Terheran-heran

Batal Dimadu, Istri Antar Jenazah Selingkuhan Suami ke Keluarga, Anak Terheran-heran

HARIANRIAU.CO - Peristiwa tewasnya Mulyati (34) di Jalan Marsma Iswahyudi, Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), dekat RM Dandito pada Senin (4/6) siang, masih menyimpan misteri.

Wanita berkulit putih dan berparas ayu itu meregang nyawa setelah terlempar keluar dari mobil Ayla putih KT 142 A yang dikemudikan pacar sekaligus calon suaminya, Zaini (34). Saat itu, mobil melaju dengan kecepatan tinggi.

Menurut Zaini, pacarnya itu membuka pintu mobil, sementara kendaraan masih melaju kencang sehingga terjatuh. Kepala belakangnya terhempas ke aspal dan akhirnya meninggal.

Namun keluarga korban tak percaya pernyataan itu. Keluarga meyakini Mulyati telah dibunuh. Terlebih, Zaini dan Mulyati sempat cekcok di dlam mobil sebelum insiden maut terjadi.

Informasi yang dihimpun Balikpapan Pos, Kedua sejoli cekcok di dalam mobil saat membahas rencana penikahan. Mulyati menuntut dinikahi lewat Kantor Urusan Agama (KUA) sehingga diakui negara. Sementara Zaini hanya sanggup untuk menikahinya secara siri. Adu mulut terjadi, Zaini mengancam akan memutus hubungan asmara jika permintaannya ditolak.

Balikpapan Pos mendatangi rumah keluarga korban di Jalan Mulawarman, RT 20, Nomor 13, Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur. Di dalam rumah kayu tersebut terdapat keluarga korban yang akrab disapa Nenek Aje. Sang nenek langsung mengabari anak dan orangtua korban yang sedang berada di Bontang.

“Saya ditelepon, katanya Mama meninggal. Nah, saya ini kaget, perasaan Mama ini nggak punya penyakit apa-apa kok tiba-tiba meninggal. Sekalinya katanya karena kecelakaan bilangnya. Saat itu saya lagi kerja di Jembayan, Tenggarong, minta izin pulang ke sini,” kata Chandra (22), anak almarhumah Mulyati.

Setibanya di rumah Nenek Aje, Chandra menilai kematian ibunya tersebut sangat janggal. Sebab, penuturan dari pria yang bersamanya tersebut, ibunya keluar dari mobil yang saat itu sedang berjalan dengan kecepatan 40 km per jam. Chandra mengatakan, ibunya tidak mungkin melakukan hal senekat itu.

“Nggak mungkin ibu saya sampai melakukan hal senekat itu. Pasti ada apa-apanya. Kalaupun dia keluar dari mobil terus terjatuh, kok tidak ada bekas luka lecet di tubuhnya. Ini loh tubuhnya bersih, nggak ada luka lecet-lecet,” tegas Chandra.

Kematian Mulyati pun telah diketahui oleh kakak korban, Ardi dan iparnya, Syahrul. Melihat kematian Mulyati terasa janggal, pihak keluarga berinisiatif mengajukan autopsi ke pihak Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD).

Dari hasil pemeriksaan tersebut, beberapa hal ditemukan. Yakni, terdapat luka memar di bagian leher belakang diduga bekas benda tumpul. Tak hanya itu, terdapat bekas genggaman di tangan kanan korban.

“Ini loh ada bekas memar di lehernya, seperti habis kena benda tumpul. Juga ada bekas genggaman di tangan kanannya. Pas diperiksa juga baru kita ketahui ternyata ada luka pada bagian kepala di belakang. Selain itu tidak ada luka lain. Kalau memang dia jatuh ‘kan harusnya ada luka lecet, ini nggak ada. Kita sudah periksa kok, semuanya bersih,” terang Syahrul.

Kapolsek Balikpapan Selatan Kompol M Jufri Rana, kejadian bermula ketika sepasang kekasih ini usai mengurus administrasi kependudukan di catatan sipil (capil) sekira pukul 14.00 Wita ini.

Setelah itu, Zaini hendak mengantarkan kekasihnya tersebut pulang ke rumah kontrakannya di Jalan Marsma Iswahyudi, RT 8, Kelurahan Sungainangka, Balikpapan Selatan, ini melintasi Jalan AMD Manunggal alias BDS II menggunakan mobil sang pria. Sepanjang perjalanan, rupanya mereka sedang cekcok urusan asmaranya.

Dari pengakuan sang pria kepada polisi, Mulyati meminta Zaini untuk segera menikahinya. Zaini pun sejatinya mengiyakannya, hanya saja sebatas nikah siri. Korban yang tak terima, meminta Zaini menikahinya secara resmi.

Zaini pun mengatakan akan memutus hubungan asmaranya itu apabila korban tidak menerima keputusannya untuk menikah siri.

Korban yang tidak terima omongan Zaini ini pun emosi. Korban mendadak membuka pintu mobil lalu terjatuh ke jalan. Kepala korban terhempas ke aspal jalan yang membuatnya meregang nyawa.

Namun keterangan dari keluarga, Zaini tersebut mempunyai istri sah. Bahkan istri sah Zaini ikut mengantarkan dan menyerahkan jenazah selingkuhan suaminya itu kepada keluarganya.

Keikutsertaan istri Zaini mengantar jenazah Mulyati membuat anak kandung korban terheran-heran. Ia menganggap hal itu tidak wajar dan terbilang aneh. Apalagi, Zaini dan korban sudah berencana untuk menikah. Seharusnya istri Zaini marah.

“Anehnya, itu kok malah yang ngantar ke sini si cowok itu sama istrinya sama bapak kos. Apa nggak aneh kan? Saya lihat ekspresinya biasa aja istrinya. Kalau memang istri harusnya kan marah dong suaminya berduaan dengan wanita lain di dalam mobil,” ungkapnya.

Saat ini pihak keluarga berencana terus mengawal insiden itu hingga tuntas. Mereka mengaku tidak ingin mencabut laporannya lantaran sangat yakin, kejadian ini merupakan pembunuhan.

Meskipun pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan, pihaknya meminta kepolisian menyelesaikan kasus ini hingga tuntas.

Bahkan, menurut Syahrul, sang pria harusnya dapat disangkakan pasal kelalaian dalam berkendara yang menyebabkan seseorang meninggal dunia.

“Terlepas itu dibunuh atau tidak, karena hal itu masih dalam penyelidikan kepolisian, tetapi si pria ini bisa kena pasal kelalaian dalam berkendara yang mengakibatkan seseorang meninggal dunia. Apalagi, posisi pria ini ada di depan dan mengemudi. Yang jelas kita akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, kita tidak akan mencabut laporan,” pungkas Syahrul.


sumber: pojoksatu

Halaman :

Berita Lainnya

Index