Video Ini Tunjukkan Perbedaan Paru-paru Sehat dan Perokok

HARIANRIAU.CO - Merokok dan kaitannya dengan penggunaan tembakau merupakan faktor risiko signifikan yang dapat memicu berbagai gangguan kronis. Menurut Centers for Disease Control Prevention, merokok menyebabkan sekitar satu dari setiap lima kematian di Amerika Serikat setiap tahun, terhitung lebih dari 480.000 kematian setiap tahunnya. Sekitar 8,6 juta orang di AS memiliki setidaknya satu penyakit serius yang disebabkan oleh merokok.

Rata-rata perokok meninggal dunia jauh lebih awal daripada bukan perokok: 13,2 tahun untuk pria dan 14,5 tahun untuk wanita. Merokok adalah penyebab utama aterosklerosis - penumpukan zat lemak di arteri. Aterosklerosis terjadi ketika lapisan normal arteri memburuk, dinding arteri menebal, dan deposit lemak dan plak memblokir aliran darah melalui arteri.

Pada penyakit arteri koroner, arteri-arteri yang menyuplai darah ke jantung menjadi sangat sempit, menurunkan suplai darah yang kaya oksigen ke jantung, terutama pada saat aktivitas meningkat. Ketegangan ekstra pada jantung dapat menyebabkan nyeri dada dan gejala lainnya.

Rokok mengandung banyak racun, termasuk nikotin adiktif, karbon monoksida, tar, dan hidrogen sianida. Ada 7000 bahan kimia lain dengan toksisitas bervariasi, termasuk 69 dianntaranya diketahui menyebabkan kanker.

Mungin Anda pernah mendengar atau melihat info tentang perbedaan antara paru-paru perokok dan paru-paru sehat yang normal. Perubahan ini terjadi pada tingkat visual, pada level sel di bawah pantauan mikroskop, dan bahkan pada tingkat molekuler. Selain perubahan struktural ini, ada beberapa perbedaan fungsional antara paru-paru sehat dan paru-paru perokok. Untuk benar-benar memahami efek dari asap rokok di paru-paru, kita perlu melihat pada fungsi anatomi: bagaimana penampilan paru-paru berubah, dan fisiologi: bagaimana fungsi paru-paru perokok berbeda dari paru-paru yang sehat.

Terdapat perbedaan yang sangat mendasar, seseorang yang tidak pernah merokok dalam hidupnya akan memiliki paru-paru berwarna merah dan seorang perokok akan memiliki paru-paru hitam atau coklat. Sangat mudah untuk membedakan secara visual antara paru-paru perokok dan paru-paru bukan perokok. Namun begitu tidak semua paru-paru hitam terkait dengan asap tembakau. Faktor iritan lain yang terhirup juga dapat menyebabkan perubahan warna pada paru-paru, seperti misalnya penambang batu bara biasanya juga memiliki warna paru-paru yang lebih hitam. Ketika Anda menghirup asap rokok, akan ada ribuan partikel kecil berbasis karbon yang juga ikut terhirup. Dampaknya sudah cukup jelas, paru-paru lambat laun akan berubah warna menjadi hitam atau coklat, yang merupakan indikasi tidak sehat.

Merokok juga berdampak pada fungsi-fungsi yang dilakukan oleh paru-paru, yang akan mengurangi durasi deflasi oleh paru-paru dan itu juga membuat jantung jauh lebih dielastis. Peran utama paru-paru adalah untuk membawa udara dari atmosfer dan mengalirkan oksigen yang memberi hidup ke dalam aliran darah; dari sini, oksigen tersebut bisa diedarkan ke seluruh tubuh. Paru-paru tidak memiliki otot-ototnya sendiri, sehingga mekanisme pernapasan bergantung pada otot-otot diafragma (yang dilekatkan), otot-otot interkostalis (antara tulang rusuk) dan otot-otot perut dan leher. Ketika diafragma melemas dan kembali ke posisi istirahatnya, volume paru-paru berkurang, menyebabkan peningkatan tekanan yang menghembuskan udara. Zat beracun yang dihirup seseorang saat merokok mengurangi fungsi paru-paru di atas, sehingga menyebabkan kurangnya asupan oksigen.

Karbon monoksida dari asap dan nikotin sama-sama menekan jantung dengan membuatnya bekerja lebih cepat. Selain itu juga meningkatkan risiko penggumpalan darah. Bahan kimia lain dalam asap rokok merusak lapisan arteri koroner, yang mengarah ke penyumbatan pada arteri.

Faktanya, merokok menggandakan risiko seseorang terkena serangan jantung, dan jika Anda merokok, maka Anda memiliki risiko dua kali lebih besar meninggal dini akibat penyakit jantung koroner daripada yang bukan perokok seumur hidup. Tubuh sangat responsif dalam memperbaiki beberapa kerusakan pada sel-sel paru-paru dan jaringan yang disebabkan oleh merokok, tetapi tidak semua kerusakan dapat dihilangkan.

Berita Lainnya

View All