Disdik Inhil Bentuk Kopi Banjar dan Kripik Pedas

Disdik Inhil Bentuk Kopi Banjar dan Kripik Pedas

HARIANRIAU.CO - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) membentuk Komunitas Pendidik Berbagi dan Belajar (Kopi Banjar) dan Klinik Kurikulum dan Penilaian Autentik Pendidikan Dasar (Kripik Pedas).

Kopi Banjar tersebut berjalan dalam bentuk Group WhatsApp dan Facebook di seluruh Kecamatan. Setiap Kecamatan, dikelola oleh seorang admin serta dipandu oleh seorang mentor atau narasumber.

Sedangkan untuk Kripik Pedas adalah dalam bentuk Website Disdik Kabupaten Inhil dapat diakses melalui www.disdik.inhil.kab.go.id.

Tujuannya untuk menjadi ajang berbagai dan belajar antar sesama pendidik dan tenaga kependidikan. Kemudian meningkatkan pemahaman pendidik dan tenaga kependidikan secara baik dan benar terhadap Kurikulum 2013.

Selain itu, juga bertujuan untuk mengubah mindset pendidik dan tenaga kependidikan terhadap Kurikulum 2013, mempercepat implementasi Kurikulum 2013 di Kabupaten Inhil serta meningkatkan profesional pendidik dan tenaga kependidikan.

Bahkan, pembentukan Komunitas dan Klinik itu telah disebarluaskan dalam bentuk Surat Edaran Nomor: 605/Disdik-Inhil/VI/2018 tertanggal 8 Juni 2018.

"Saya menyambut baik program yang dibuat Bidang Pembinaan SD dalam rangka meningkatkan kualitas guru melalui media sosial ini. Melalui group WhatsApp dan Facebook Kopi Banjar, guru-guru akan dapat berbagi serta berdiskusi tentang pembelajaran khususnya dalam menerapkan Kurikulum 2013," kata Kepala Disdik Inhil, Drs H Rudiansyah M.Si, Kamis (2/8/2018).

Ditambahkan, guru katanya juga akan dipandu dan dibimbing oleh mentor-mentor berpengalaman, sehingga setiap persoalan yang dihadapi guru dalam pelaksanaan tugasnya dapat dicarikan solusinya.

"Kami berharap semua guru dapat tergabung dalam komunitas ini," himbaunya.

Sementara itu, Kabid Pembinaan SD Disdik Inhil, Fathurrahman M.Pd menerangkan bahwa program itu dirancang sebagai salah satu solusi untuk mengoptimalkan implementasi Kurikulum 2013 pada jenjang SD di Kabupaten Inhil.

"Kita berharap ini jadi solusi mengatasi berbagai keluhan guru dalam mengimplementasikan K13," ujarnya.

Dengan keberadaan komunitas ini, lanjutnya, guru yang sedang mengikuti pelatihan K13 akan mendapatkan bimbingan secara online dari para  mentor yang merupakan para instruktur Kurikulum 2013, terlebih lagi bagi yang belum pernah mengikuti pelatihan.

Dengan demikian, semua guru mendapat kesempatan yang sama untuk mengupdate pengetahuannya.

"Kedepan, target komunitas ini bukan semata untuk K13, tetapi juga sebagai wadah pengembangan kompetensi guru secara umum," tutupnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index