TERUNGKAP! Sebelum Dibunuh dan Dibakar, SPG Cantik ini Sempat Berkencan dengan Pelaku Hotel

TERUNGKAP! Sebelum Dibunuh dan Dibakar, SPG Cantik ini Sempat Berkencan dengan Pelaku Hotel

HARIANRIAU.CO - Usai membunuh SPG cantik Ferin Diah Anjani, Kristian Ari Wibowo (30) warga Perum Dolog Blok G No 11 RT 1 RW 1 Kelurahan Tlogosari Wetan, Pedurungan, Semarang kini harus mempertanggung jawabkan perbuatan sadisnya. Seperti diketahui, pelaku ditangkap usai membunuh Ferin Diah Anjani (21), perempuan yang baru ia kenal di media sosial.

Kapolres Blora AKBP Saptono mengungkap pelaku menghabisi nyawa Ferin usai mengencaninya di sebuah hotel.

Bahkan pelaku mengajak korban menginap disebuah hotel di Semarang. Karena merasa sudah selesai kencan, akhirnya mengajak jalan menggunakan mobil.

"Jadi di hotel korban sempat melakukan hubungan. Namun melihat korban menggunakan perhiasan, pelaku mengajak jalan menggunakan mobil," kata Saptono seperti dikutip dari merdeka.com, Selasa (7/8).

Nah, saat di perjalanan, pelaku langsung membekap korban hingga luka lebam hingga tidak sadarkan diri.

"Ada dugaan pelaku mencekik hingga tewas. Setelah itu perhiasan korban gelang, kalung, dan handphone diambil korban dibuang di hutan," pungkas Saptono.

Sebelumnya diberitakan, wanita cantik bernama Ferin Diah Anjani (21) ditemukan dalam keadaan meninggal, hangus terbakar di hutan jati Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora 1 Agustus lalu diketahui merupakan warga Sendangmulyo, Tembalang, Kota Semarang.

Suasana rumah duka, Selasa (7/8/2018) sudah ramai dikunjungi keluarga, kerabat dan rekan Ferin. Rencananya jasad gadis yang berprofesi sebagai SPG event tersebut akan dipindahkan ke pemakaman Giriloyo.

Sebelumnya, jasad Ferin sudah dimakamkan di Blora karena sudah dua hari tidak kunjung diketahui identitasnya. Baru pada tanggal enam Agustus lalu keluarga korban dikabari bahwa mayat gadis yang ditemukan terbakar adalah Ferin.

Ibunda korban, Kiswati saat ditemui di rumahnya menjelaskan. Terakhir bisa kontak dengan putrinya pada tanggal 31 Juli lalu.
Saat itu malam ia pamit ke teman kosnya akan keluar bertemu dengan teman lelakinya sebentar.

"Saya dikabari teman kosnya di Siliwangi Residence dia keluar menggunakan taksi online, katanya tidak lama akan balik lagi," terang Kiswati.

Ia pergi sekitar pukul 20.00, namun pada pukul 22.00 ponselnya sudah tidak bisa dihubungi. Kiswati kemudian menunggu kabar anaknya hingga tanggal 2 Agustus. Tak kunjung mendapat kabar, hari itu ia kemudian memutuskan untuk membuat laporan kehilangan anak di Polrestabes Semarang.

"Setelah laporan itu saya juga sempat buka berita lewat hape, ada mayat ditemukan di Blora, saya nggak nyangka kalau itu anak saya," bebernya seperti dilansir Tribunnews.com.

Beberapa hari setelahnya, atau tepatnya tanggal lima Agustus ia mendapat telpon dari Kanit Reskrim Polsek Kunduran Blora.
Anggota polisi itu menunjukan barang bukti anting dan gigi kelinci korban.

"Saya yakin betul itu anting anak saya giginya juga saya yakin betul," bebernya. Sehari setelahnya ia menjalani tes DNA untuk memastikan dan hasilnya memang cocok.

Kini makam Ferin di Blora sudah dibongkar. Rencananya jenazahnya akan dipindahkan ke makam Giriloyo, Semarang, Sore ini.

Sementara itu polisi telah menangkap pelaku pembunuhan Ferin Diah Anjani (21) yang mayatnya ditemukan hangus di Blora. Berikut ini pernyataan polisi.

Kapolres Blora AKBP Saptono saat ditemui wartawan menjelaskan, pelaku ditangkap dalam kurun waktu 24 jam setelah identitas korban berhasil diungkap. Kini pelaku telah ditahan di ruang tahanan Mapolres Blora guna penyidikan lebih lanjut.

"Alhamdulillah dalam waktu 24 jam dari pengungkapan identitas sudah bisa kita ungkap pelakunya," papar Saptono ditemui di Mapolres Blora, Selasa (7/8/18).

Saptono menjelaskan, pelaku atas nama inisial KA, warga Kecamatan Kunduran, Blora. Kesehariannya, pelaku bekerja sebagai front office di salah satu hotel di Semarang. "Kita intrograsi, pelaku mengakui perbuatannya," Jadi di salah satu kamar hotel korban dihabisi itu," pungkasnya.

 

Sumber: riausky

Halaman :

Berita Lainnya

Index