Arsyadjuliandi Rachman Instruksikan Kekuatan Penuh Tanggulangi Karhutla

Arsyadjuliandi Rachman Instruksikan Kekuatan Penuh Tanggulangi Karhutla
Arsyadjuliandi Rachman

HARIANRIAU.CO - Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman menginstruksikan untuk mengerahkan kekuatan penuh guna menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang kembali marak dalam sepekan terakhir.

"Kita terus bekerja dengan keras. Kita semua kerja keras. Ini bukan hanya instruksi, (Tapi) semua sudah turun ke bawah (melakukan penanggulangan)," kata Gubernur akrab disapa Andi tersebut di Pekanbaru, Jumat.

Ia menjelaskan saat ini seluruh pihak yang tergabung dalam satuan tugas penanggulangan Karhutla mulai dari tingkat Provinsi sampai tingkat desa terus bekerjasama melakukan pemadaman. Terutama wilayah pesisir Riau yang mengalami kebakaran hingga mencapai lebih dari 1.000 hektare sejak akhir pekan lalu.

Menurut dia, upaya maksimal tersebut jelas untuk terus menekan angka Karhutla mengingat penyelenggaraan olahraga Asian Games di Palembang dan Jakarta telah didepan mata.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya bagi Riau untuk tidak lagi menjadi "eksportir" asap, seperti yang terjadi dua tahun lalu.

"Kita perlu jaga hubungan baik. Secara regional dan internasional. Dan kita juga ada even internasional, Asian Games," katanya.

Lebih jauh, ia juga menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Riau untuk dapat segera memberikan bantuan kesehatan kepada korban kabut asap akibat Karhutla di wilayah Rokan Hilir dan Dumai.

"Kita minta Dinas Kesehatan Provinsi koordinasi dengan kabupaten kota yang masyarakat terdampak (kabut asap)," tuturnya.

Wilayah pesisir Riau seperti Rokan Hilir, Dumai dan Bengkalis serta Siak mengalami kebakaran hebat dalam sepekan terakhir. Diperkirakan lebih dari 1.000 hektare lahan di wilayah tersebut, yang mayoritas gambut membara hingga menyebabkan kabut asap.

Seperti yang terjadi di Desa Tanjung Leban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir, ribuan warga terpapar kabut asap tengah pekan lalu.

Sekretaris Desa Tanjung Leban, Wandri dihubungi Antara Kamis lalu mengatakan sedikitnya 900 hektare lahan gambut yang mayoritas telah ditanami sawit siap panen serta semak belukar hangus terbakar.

Selain membakar perkebunan sawit dan semak belukar, Karhutla juga sempat meluas ke pemukiman warga. Setidaknya perkebunan sawit dan lahan semak belukar di tiga dusun Desa Tanjung Leban itu rata dilalap api, dan terus mengancam ratusan rumah warga.

Dampak dari Karhutla hebat tersebut menyebabkan sedikitnya 400 kepala keluarga atau sekitar 2.000 jiwa warga Desa Tanjung Leban terpapar asap. Kondisi itu berpotensi lebih parah karena menurut dia kebakaran tidak hanya melanda Desa Tanjung Leban, melainkan tiga desa tetangga lainnya.


sumber: antarariau

Halaman :

Berita Lainnya

Index