Baru Capai 13,7 Persen, Hari Ini Pemprov Riau Bahas Kelanjutan Imunisasi MR

Baru Capai 13,7 Persen, Hari Ini Pemprov Riau Bahas Kelanjutan Imunisasi MR
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau hari ini akan menggelar pertemuan dengan MUI, Diskes, Disdik dan Kemenag Kabupaten/Kota membahas masalah imunisasi menggunakan vaksin Measles Rubella (MR) di Provinsi Riau.

Informasi demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Riau, Mimi Yuliani Nazir, Selasa (28/8/2018) di Pekanbaru.

"Pertemuan itu nantinya Insya Allah  menghasilkan kesepakatan bahwa imunisasi MR tetap dilanjutkan di Provinsi Riau. Karena progres imunisasi MR baru 13,7 persen," kata Mimi dikutip harianriau dari laman cakaplah.com.

Dalam pertemuan itu juga, lanjut Mimi, diharapkan nantinya bisa mempengaruhi tingkat capaian imunisasi di Provinsi Riau 95 persen atau sebanyak 1,955.658 anak.

"Kita masih ada waktu sampai akhir September, tentu dengan adanya pertemuan ini diharapkan bisa mempengaruhi capaian yang ada," harapnya.

Disinggung bagaimana masyarakat yang tak mau melakukan imunisasi MR untuk anaknya, Mimi menyatakan itu hak masyarakat dan harus dihargai. 

"Itu hak masyarakat dan kita tidak bisa memaksakan. Tapi kita tetap jalankan apa yang sudah diprogramkan pemerintah. Karena imunisasi MR ini bertujuan untuk menyehatkan anak bangsa," tegasnya.

Makanya, tambah Mimi, saat pertemuan dengan pemangku kepentingan akan ada testimoni seorang ibu yang anaknya menderita Rubella.

"Pilihannya hanya dua. Apakah kita mau anak-anak menderita seperti itu (Rubella). Jadi tergantung orang tuanya, anaknya mau seperti itu atau mau sehat," cetusnya.

Dilanjutkan program imunisasi MR di Riau berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri. Kemudian diperkuat dengan Fatwa Nomor 33 Tahun 2018 yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Dalam SE dan Fatwa itu imunisasi MR tetap berjalan dan itu sudah dirapatkan di pusat dengan Menteri Kesehatan  bersama Sekretaris MUI, seluruh kepala Diskes dan ketua MUI provinsi se-Indonesia, serta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI)," tukasnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index