Dari Pacu Jalur, Putra Asal Pangean Jadi TNI Hingga Atlet Dayung Nasional

Dari Pacu Jalur, Putra Asal Pangean Jadi TNI Hingga Atlet Dayung Nasional

HARIANRIAU.CO - Rio Akbar Putra kelahiran asal desa Sukaping Kecamatan Pangean, 24 tahun silam, saat ini telah mencapai karir puncak setelah menjadi Atlit dayung Nasional RI.

Selain Atlit Nasional, si bungsu dari lima bersaudara ini, juga merupakan TNI dari kesatuan angakatan laut. Kisahnya ini dimulai dari tradisi Pacu Jalur Rantau Kuantan.

Lazimnya, sebagai anak kampung, Rio Akbar, saat di desa ia juga mengikuti kebiasaan masyarakat Rantau Kuantan, yakninya pacu jalur.

Karena selalu mengikuti latihan, hingga kebiasaannya ini menjadi hobi, kemudian pada tiap gelanggang ia tidak pernah absen untuk turut serta, termasuk pada perhelatan Iven Nasional seperti yang digelar saat ini.

Berawal dari situ, hingga ia mengikuti seleksi di Kabupaten dan Provinsi, kemudian pada tahun 2007 ia terpilih menjadi Atlit dayung Nasional.

Sejak menjadi Atlit berbagai prestasi telah ia torehkan, baik emas, perak dan perunggu telah ia persembahkan, tahun 2012 melalui PON ia berhasil meraih emas, 2013 ajang SEA GAMES ia juga mendapat emas.

Dan baru-baru ini, pada ajang Asian Games, yang sedang berlansung di Jakarta - Palembang, ia berhasil mendapatkan Perak dan Perunggu.

Pada pembukaan pacu jalur tadi siang ia sempat mempertontonkan dihadapan Gubernur dan Staf Menteri atas capaian yang diraihnya ini.

Melalui karir olahraga dayung ini beberapa Negara telah ia jajal seperti, Irak, Iran, Hongkong, Thailand, Malaysia, Myanmar, Tazakastan dan Uzbekistan.

Tidak hanya meniti karir melalui Atlit, Rio Akbar, yang merupakan cucuran dari Pendekar Batuah ini, juga merupakan TNI aktif dengan pangkat Serda Jas, bertugas di Mako Kolinlamil Tanjung Priok Jakarta, Bagian Aspers.

Menurut keterangan saudara kandungnya, Debi Sartono, Rabu (29/8/2018) petang, ia mengungkapkan, pertama Rio Akbar, bergabung di TNI pada tahun 2014 mendaftar melalui jalur umum Secaba.

"Awalnya dia mendapat jatah Atlit di TNI AD. Namun, tidak diambilnya, kerena pendidikan bersamaan dengan Sea Games di Myanmar dan ia lebih memilih mengikuti Sea Games," ungkap Debi Sartono saudara kandung Rio Akbar ini dikutip dari riauterkinicom.

Dikatakan Debi, saat Rio masuk TNI AL bodi dan fisiknya sudah terbentuk, karena menjadi Atlit, sehingga kata Debi, ia lebih mudah mengikuti penyeleksian pada kesatuan angkatan laut.

Halaman :

Berita Lainnya

Index