Helm Jet Tempur F-35 Senilai USD400 Ribu Ternyata Memiliki Cacat Serius

Helm Jet Tempur F-35 Senilai USD400 Ribu Ternyata Memiliki Cacat Serius

HARIANRIAU.CO - Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) segera akan memperbaiki cacat pada helm pilot F-35 Joint Strike Fighter. Helm canggih ini diketahui memiliki bug teknis yang dapat membahayakan pilot yang berusaha mendaratkan F-35 di malam yang gelap pada kapal induk yang bergerak.

Bug itu akan mengalihkan perhatian pilot yang kurang berpengalaman untuk mendaratkan F-35 di atas kapal induk pada malam hari. Helm itu disebut memancarkan cahaya hijau di malam hari yang mengganggu pandangan pilot.

"Malam hari di kapal induk adalah sesuatu yang paling gelap yang bisa Anda dapatkan ketika tidak ada bulan," Cmdr. Tommy "Bo" Locke, komandan Skadron Tempur Angkatan Laut (VFA) 125 mengatakan kepada sekelompok wartawan pertahanan di hanggar pesawat di Abraham Lincoln, Senin lalu, dilansir dari .

Pilot F-35C - varian F-35 khusus untuk kapal induk- pertama kali melaporkan masalah pada helm yang seharga $ 400.000 itu pada tahun 2012. Sejak saat itu, US Navy telah berusaha memperbaikinya dengan mengupgrade perangkat lunak, tetapi belum berhasil.

Solusinya meliputi penggantian display yang dipasang di helm dan menggantinya dengan organik, light emitting diodes (OLEDs). Perbaikan baru melibatkan penggunaan OLED, yang menyajikan tampilan yang lebih tajam tetapi akan mengurangi cahaya yang mengganggu visual pilot.



Dengan helm baru menggunakan OLED, “ketika Anda menginginkannya bekerja, Anda tinggal menyalakannya dan menaikkannya ke tingkat yang Anda butuhkan, tapi ketika tidak berfungsi - atau ketika Anda tidak membutuhkannya - itu mati. Jadi itu tidak menciptakan cahaya background,” Laksamana Muda Dale Horan, direktur Kantor Integrasi Armada F-35C.

Horan menyebut perbaikan yang melibatkan LED organik sebagai "solusi elegan."

Masalahnya adalah bahwa US Navy tidak lagi punya banyak waktu, karena US Navy berencana untuk menyatakan bahwa F-35 resmi beroperasi (kemampuan operasional awal / IOC) ) pada Februari 2019. IOC berarti bahwa setidaknya satu skuadron F-35 US Navy sudah siap tempur. Mampu melakukan operasi di malam hari juga termasuk bagian dari IOC.

Helm F-35 Joint Strike Fighter tidak seperti helm jet tempur lainnya. Helm ini terbuat dari bahan Kevlar dan serat karbon. Helm ini juga merupakan perpanjangan dari sensor dan sistem kontrol F-35 dan salah satu yang pertama yang menggunakan augmented reality dalam peralatan militer.

Helm F-35 akan memproyeksikan semua informasi yang digunakan untuk ditampilkan dalam display kepala seperti kecepatan udara, heading, ketinggian, dan banyak lagi. Pada saat yang sama, pilot dapat melihat ke semua arah — termasuk melihat ke lurus ke bawahnya — melalui jaringan enam kamera inframerah yang menghadap ke luar ke segala arah. Display helm bahkan dapat menampilkan jalur penerbangan pesawat di atas bidang penglihatan pilot, termasuk target darat dan ancaman pertahanan udara yang terdeteksi oleh F-35 lainnya. (Artileri)

Halaman :

Berita Lainnya

Index