ZF Rogoh Kocek Rp208 Triliun Kembangkan Mobil Listrik dan Otonom

ZF Rogoh Kocek Rp208 Triliun Kembangkan Mobil Listrik dan Otonom
Perusahaan Jerman, ZF dikabarkan akan menginvestasikan dana Rp208 triliun untuk mengembangkan teknologi kendaraan listrik dan otonom. (Foto: Crascoops

HARIANRIAU.CO - Pemasok suku cadang otomotif, ZF dikabarkan akan menginvestasikan dana besar untuk pengembangkan teknologi kendaraan listrik dan otonom. Berapa nominal yang mereka kucurkan?

Dilansir dari Carscoops, Minggu (23/9/2018), Bloomberg melaporkan, bahwa perusahaan Jerman itu akan menginvestasikan dana 14 miliar dolar AS atau sekitar Rp208 miliar dalam lima tahun. Di mana setiap tahunnya mereka akan menghabiskan dana sekitar 2,8 miliar dolar AS.

Angka itu lebih dari 2,57 miliar dolar AS yang dihabiskan ZF dalam penelitian dan pengembangan selama 2017. Hal tersebut menunjukkan betapa seriusnya perusahaan terhadap industri otomotif masa depan.

Dalam pernyataannya, ZF mengumumkan saat ini mereka sedang mengerjakan pengiriman van bertenaga baterai yang dipesan lebih dahulu dengan kemampuan mengemudi otonom. Mobil ini siap diproduksi dalam dua tahun ke depan. Perusahaan percaya model tersebut akan menjadi pesaing utama Volkswagen Crafter dan Ford Transit.

Berbicara pada pameran kendaraan komersial di Hanover, Jerman, ZF mengungkapkan van akan dapat dengan mudah menavigasi sendiri di pusat kota, mempertahankan posisi jalan, bahkan di jalan tanpa rambu, mengenali lampu lalu lintas, dan bergerak di sekitar mobil yang diparkir ganda. Selain itu, kendaraan ini menawarkan fungsi 'ikuti saya' yang memungkinkan operator melakukan pengiriman dengan berjalan kaki.

Menurut Kepala Eksekutif ZF, Wolf-Henning Scheider, pihaknya sudah dalam pembicaraan dengan beberapa pelanggan terkait pembelian armada pengiriman van.

ZF tidak akan memiliki pasar untuk dirinya sendiri. Layanan pos Jerman sudah memproduksi van pengiriman listrik sendiri dan diharapkan untuk memperkenalkan fitur pengemudian mandiri tertentu di tahun-tahun mendatang.

"Kendaraan pengangkut tanpa pengemudi dan fungsi otomatis akan memainkan peran penting khususnya di area yang dizonasi seperti pangkalan terminal perusahaan, depot perusahaan forwarding atau pelabuhan udara dan laut," kata Scheider.

“Dalam waktu dekat, kita akan melihat kendaraan yang lebih otonom di daerah-daerah yang dikategorikan lebih cepat daripada di jalan umum. Manfaat biaya, keselamatan, dan efisiensi bagi pelanggan akan membuat perbedaan di sini,” ujarnya.


Sumber: inews

Halaman :

Berita Lainnya

Index