Kronologis Penangkapan Terduga Pembegalan Anak Camat di Kuansing

Kronologis Penangkapan Terduga Pembegalan Anak Camat di Kuansing
Fariz alias Rizky Ramadhan

HARIANRIAU.CO - Kronologis dan motif pembunuhan terhadap Fariz alias Rizky Ramadhan, siswa Kelas I SMP di Pangean, Kuantan Singingi masih didalami  aparat kepolisian setempat. Setidaknya, dua orang berhasil ditangkap aparat kepolisian hanya beberapa jam pasca korban dilaporkan menghilang.

Dari penangkapan itu, sejumlah informasi penting terkait kematian bocah malang yang juga anak mantan Camat Pangean juga Logas Tanah Darat, Novrion itu pun menyebar dengan cepat di tengah masyarakat.

Salah satunya adalah terkait kronologis dan tujuan dari para pelaku melaksanakan pembegalan sadis yang ikut menghilangkan nyawa Fariz.

Disebutkan, petang itu, Rizky pergi ke tempat fotokopi dekat Masjid Raya Baserah. Dari rumah, remaja yang duduk di bangku kelas 1 SMP ini menunggangi sepedamotor KLX.

Sesampai di tempat fotokopi, Rizky bertemu dengan Ad yang tak lain adalah sepupu jauhnya. Ad meminta Rizky untuk mengantarkannya ke suatu tempat.  Tanpa menaruh curiga, Rizky pun  mengiyakan.

Begitulah cerita awal hilangnya Faris, anak dari Novrion, seorang PNS Kuansing yang saat ini menjabat Kasi di Satpol PP. Faris dinyatakan hilang sejak Selasa (25/9/2018) sore.

Tragis, Faris sudah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan luka sayatan benda tajam di bagian leher. Ia ditemukan warga Pulau Kumpai di Sungai Kuantan.

"Awalnya warga melihat ada darah di jalan setapak. Melihat hal itu, warga langsung menyelam ke Sungai Kuantan dan menemukan Faris," ujar Rengga, warga setempat kepada GoRiau.com, Rabu (26/9/2018) malam.

Penemuan Rozky disambut tangis histeris oleh warga Pulau Kumpai yang juga keluarganya.

Kemudian, lanjut Rengga, jenazah langsung dibawa ke rumah duka yang terletak di Desa Kepala Pulau Baserah.

"Sepertinya korban dihabisi dulu sebelum dibuang ke sungai. Kemudian, sepedamotornya dibawa pelaku," tambah Rengga.

Beberapa jam sebelum Rizky ditemukan, warga sudah mengamankan pelaku yang tak lain adalah sepupu korban.

Saat ditangkap, Ad dalam kondisi mabuk. Ia merupakan pecandu narkoba dan masih duduk di bangku SMA kelas 3.

Fahri, yang juga warga setempat menyatakan, sejak Rizky diketahui hilang, warga langsung melakukan pencarian dan berjaga-jaga.

"Malam, sekitar pukul 20.00 Wib, warga melihat sepedamotor Faris yang datang dari Pangean menuju ke arah hilir. Warga sempat melakukan pengejaran, tapi tak terkejar," ujar Fahri.

Saat tengah malam, lanjut Fahri, Ad datang dan langsung diamankan oleh warga. Ia pun langsung diserahkan ke polisi. Setelah diintrogasi, ternyata sepedamotor KLX dijualnya kepada seseorang yang tinggal di Baturijal, Inhu.

"Kabarnya, motor itu dijual seharga Rp5 juta. Namun, baru dibayar Rp500 ribu. Sisanya dibayar dengan cara dicicil," ujar Fahri.

Menjelang subuh, Polsek Kuantan Hilir menangkap penadah motor Faris di Baturijal. Ia ditangkap tanpa melakukan perlawanan.

Diduga, anak kedua dari Novrion ini tewas akibat dibegal oleh sejumlah pemuda yang diperkirakan juga masih berstatus sebagai pelajar.

Karena kendaraan yang digunakan Fariz dilarikan oleh pelaku diduga untuk dijual. Namun niatnya untuk mendapatkan uang dari hasil begal itu berakhir. Karena aparat kepolisian bersama warga sudah berhasil mengamankan dan menangkap pelaku.

Hampir 24 jam, keberadaan korban tak diketahui. Masyarakat bersama aparat Polri dan TNI terus mencari. Sekitar pukul 17.00 WIB, sejumlah warga menemukam bercak-bercak darah di semak-semak belukar yang ada di wilayah Pulau Kumpai.

Tepatnya, di wilayah perbatasan Desa Kepala Pulau Baserah Kuantan Hilir dengan Desa Pulau Kumpai Pangean.

Berjarak sekitar 10 meter dari bercak-bercak darah itu, masyarakat curiga kalau tubuh korban ada disekitar sungai. Sehingga warga berupaya menyelam ke dasar sungai. Akhirnya, tubuh korban berhasil ditemukan yang masih tenggelam. Dengan tangan menyangkut ke akar-akar pohon yang berdiri kokoh di tebing sungai.

Kini, dua pelaku yang sudah diamankan polisi sudah dipindahkan dari Mapolsek Kuantan Hilir ke Polres Kuansing. Sebab, masyarakat mulai mengerumuni Mapolsek Kuantan Hilir. Demi keamanan, polisi memindahkan pelaku.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak berwajib. Informasi yang dirangkum GoRiau.com, satu orang pelaku masih dalam pengejaran polisi.


Sumber: goriau.com

Halaman :

Berita Lainnya

Index