Harimau Sumatera Betina Dewasa Tewas Terjerat, ES Diamankan Polisi

Harimau Sumatera Betina Dewasa Tewas Terjerat, ES Diamankan Polisi
Bangkai Harimau Sumatera yang Dibunuh Warga Mandailing Natal,Ahad 4 Maret 2018. Dok.Polda Sumut.

HARIANRIAU.CO - Polisi menangkap seorang warga berinisial ES, yang diduga bertanggung jawab atas tewasnya seekor harimau Sumatera. Harimau itu ditemukan tewas mati terjerat dalam kondisi hamil di Muara Lembu, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau.

"Dari pemeriksaan kepada beberapa saksi, ES mengaku memasang jerat," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo melalui pesan singkat, Kamis, 27 September 2018.

Melansir dari tempo.co, berdasarkan hasil keterangan ES, kata Dedi, dia mengaku jerat yang dipasang bukan untuk menjebak harimau, melainkan untuk menjerat babi hutan yang sering merusak ladang ES. Akhirnya ES memutuskan memasang 50 jerat di sekeliling ladangnya.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono mengatakan harimau Sumatera ini ditemukan tewas terjerat kabel sling yang dipasang warga untuk menjebak hama babi. Warga yang melihatnya lantas melapor ke petugas BBKSDA Riau.

Awalnya, saat dilaporkan masyarakat, tim tidak menemukan harimau tersebut di lokasi yang disampaikan warga. Setelah pencarian, tim mendapati bangkai harimau Sumatera menggantung di pinggir jurang dengan tali jerat membelit pinggangnya.

Diperkirakan harimau tersebut berhasil meloloskan diri dari jerat, tapi tali jebakan itu tersangkut di semak belukar dan membelit pinggangnya sehingga menggantung di tepi jurang. Suharyono menduga harimau itu sempat berupaya melepaskan diri, dan ini yang menyebabkannya makin terbelit kuat oleh sling kabel.

"Tim kemudian membebaskan dan mengevakuasi harimau Sumatera betina ini," ujar Suharyono.

Dari lokasi awal harimau Sumatera ini terperangkap jeratan ke tepi jurang tempat dia ditemukan mati, jaraknya sekitar 100 meter. Tim BBKSDA Riau lantas mengevakuasi bangkai harimau ke Pekanbaru guna proses nekropsi.

Dari hasil otopsi, pihak berwenang memastikan bayi yang dikandungnya tidak dapat diselamatkan. Padahal struktur tubuh bayi harimau Sumateratersebut sudah lengkap dan siap dilahirkan dalam waktu dekat.

"Hasil nekropsi sudah diketahui, harimau dalam kondisi hamil. Ada dua anak, jenis kelaminnya jantan dan betina. Struktur tubuhnya sudah lengkap. Kukunya ada lima, giginya, sudah siap untuk menyusui," ucap Suharyono.

Saat ini, ES masih menjalani pemeriksaan. "Kalau terbukti ada tindak pidana langsung dari hasil gelar perkara bersama dan keterangan dari saksi ahli, yang bersangkutan akan ditingkatkan statusnya menjadi tersangka," tutur Dedi Prasetyo.

Halaman :

Berita Lainnya

Index