Program DMPA Wujudkan Pengelolaan Hutan Jadi Ekonomi Rakyat

Program DMPA Wujudkan Pengelolaan Hutan Jadi Ekonomi Rakyat

HARIANRIAU.CO - Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang diinisiasi oleh Sinarmas forestry bertujuan mengedepankan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan. Antara lain masyarakat dan perusahaan. Melalui DMPA diharapkan mampu mengurai masalah dan menghadirkan solusi bagi dinamika sosial yang dihadapi untuk mewujudkan pengelolaan hutan yang bertanggungjawab.

Demikian dikatakan Herman,  Kamis (27/9/18) warga Pinangsebatang barat yang awalnya adalah petani sawit, saat ini bisa menjadi contoh dari keberhasilan program DMPA tersebut.

Salah satu pilar program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yaitu pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Program ini merupakan sistem penggunaan lahan dengan mengkombinasikan tanaman kehutanan dengan tanaman pertanian yang bertujuan meningkatkan kelestarian terhadap hutan serta meningkatkan ekonomi rakyat.

Kegiatan dalam program DMPA ini cukup beragam. Sebagian besar program berupa peternakan dan penguatan sumber pangan ditingkat desa. Sekaligus diharapkan mampu meningkatkan pendapatan penerima manfaat.

"Sebelum bisa menikmati hasil dari usaha ini, saya merupakan petani sawit yang hanya berpenghasilan tidak lebih dari 2,5 juta rupiah sekali panen dengan luas lahan 1 hektar. Hal ini tentu saja belum bisa mencukupi dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," jelas Herman.

Berbekal informasi yang diterima melalui perangkat desa bahwa PT Arara Abadi akan meluncurkan program DMPA Herman memberanikan diri untuk ikut serta dalam program tersebut. Langkah awal yang dilakukannya adalah menebang serta membersihkan semua sawit yang masih berbuah dikebunnya yang berada di kampung Rasau Kuning.

Kemudian digantinya dengan berbagai jenis tanaman holtikultura mulai dari Gambas, Pare, Bayam, Kangkung, Jagung, Timun dan Melon. Kemudian dalam kurun waktu 1,5 tahun Herman sudah bisa mendapatkan hasil yang sangat memuaskan.

"Jika sebelumnya dalam 1 hektar sawit dirinya hanya mendapatkan hasil 2,5 juta sekali panen, namun saat ini hasil panen dari tanaman holtikulturanya bisa mencapai penghasilan sebesar 30 juta rupiah dalam sekali panen," ujar Herman.

Melihat hasil yang menjanjikan tersebut, Herman tergiur lagi untuk mengembangkan usahanya lebih besar. Saat ini Herman sudah membeli kebun sawit seluas 2 hektar yang nantinya akan diperuntukkannya untuk mengembangkan tanaman holtikultura. Sementara sebahagian pokok sawit dijadikannya sebagai pelindung dari tanaman tersebut, saat ini dirinya boleh dikatakan sudah menjadi petani sukses.

"Ini tidak terlepas dari peran perusahaan Arara Abadi. Saya ingin mengucapkan terima kasih buat Arara Abadi, jika tanpa bantuan dari perusahaan belum tentu saya bisa seperti sekarang ini," akunya.

Lebih lanjut paparnya, hasil usaha yang dilakoninya ini kini dia telah mampu mempekerjakan anggota sebanyak 6 orang. Selain itu,  juga bisa membangun rumah dan menyekolahkan anaknya. Herman juga sudah mempunyai 2 unit mobil yang dibeli dari usaha yang dijalaninya, kendaraan tersebut digunakan untuk memasarkan hasil pertaniannya. (mcr)

Halaman :

Berita Lainnya

Index