Hijab Buatan Honorer Siak Rambah Pasar Manca Negara

Hijab Buatan Honorer Siak Rambah Pasar Manca Negara

HARIANRIAU.CO - Yeni Aprilia (30 tahun), kini memetik manis dari buah hobby-nya membuat hijab. Bayangkan, hasil produksinya tidak saja di pesan pelanggan dari dalam negeri namun juga sampai ke manca negara.

Anak kedua dari empat bersaudara yang sehari-hari bekerja sebagai tenaga honorer di Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Siak ini mengaku, mengawali bisnis hijab ini karena hobi dan hanya untuk dipakai sendiri. Namun, ternyata teman-teman yang melihatnya banyak yang suka. Lalu timbul pemikiran Yeni untuk menjual hijab hasil produksi sendiri di area Kota Siak Sri Indrapura.

Dengan modal Rp5 juta, Yeni mulai memanfaatkan hobinya, dan dua tahun berlalu anak gadis pasangan suami istri, Munir dan Seniwati, ini mulai memanfaatkan teknologi yang ada seperti facebok (sadila moeslem) Instagram @sadilamoeslem dan juga Shopee dengan id sadila moeslem hijab untuk memasarkan produknya.

Tak hanya itu, untuk mempromosikan hasil hijabnya, wanita kelahiran Bagansiapiapi ini juga memperbanyak reseler sampai ke Jakarta bahkan Yeni juga memakai jasa endorse.

"Sekarang orderan hijab produksi saya sudah lebih kurang 5.000 pcs. Oderannya dari berbagai daerah,  dan 3 bulan berjalan Alhamdulilah sudah merambah ke luar daerah Siak, seperti Bengkalis, Pekanbaru, Bagansiapiapi, Pelalawan, Dumai, Meranti, Kampar, Kuansing, Inhil, dan ada juga dari Batam," beber Yeni.

Lima bulan usaha Yeni berjalan, pengiriman oderan sudah ke seluruh Indonesia seperti Medan, Aceh, Padang, Jatim, Jateng. Tasikmalaya, Karawang, Surabaya, Indramayu, Kudus, Siduarjo, Makassar, Serang, NTT. NYB (Mataram), Balik Papan Tengah, Cirebon, Mamuju, dan Belitung.

"Alhamdulillah, bahkan sudah ada yang mengorder hijab sadila moeslem dari Malaysia dan Hongkong. Semua testi tercantum disatu akun Instagram @testisadila. Soal harga, berkisar Rp35 ribu hingga Rp150 ribu," ucap Yeni.

Sedangkan penghasilan Yeni saat ini, omset yang didapat kurang lebih Rp 20.000.000 per bulan.

Untul mode atau ide hijab, Yani mengaku mengikuti mode terkini lalu dia desain sendiri agar terlihat simple dan elegant

Hanya saja karena saat ini banyak orderan, Yeni merasa alat produksi yang masih minim menjadi hambatan. Selain itu masih kurangnya tenaga kerja, hanya dua karyawan.

Sarjana Ekonomi Universitas Islam Riau ini menyebutkan, untuk memenuhi orderan yang semakin meningkat dia berencana menambah karyawan.

"Hanya saja, agak susah mencari penjahit yang pas atau rapi jahitannya karena saya mengutamakan kualitas. Untuk karyawan, saya memberdayakan tetangga di lingkungan rumah di Benteng Hulu," ujar Yeni dilansir dari cakaplah.

Ke depan, harapan Yeni, tentulah Sadila Moeslem semakin berkembang lagi dan dia tetap fokus dan tekun melakoni usaha ini. Kepada pemerintah, Yeni berharap, terus mensuport dan memotifasi pengusaha-pengusaha pemula.

Halaman :

Berita Lainnya

Index