HARIANRIAU.CO - Pasca bencana gempa dan tsunami, beredar video penjarahan makanan yang dilakukan warga di salah satu minimarket yang berada di Bandara Palu.
Video viral ini diposting pertama kali oleh akun instagram @info_kejadian_makasar pada sehari yang lalu, Minggu 30 September 2018.
Dalam video, tampak warga memaksa masuk ke dalam minimarket dengan mendobrak pintu dengan menendangnya. Warga juga membongkar pintu dengan cara memukulkan alat racun api.
Tidak hanya laki-laki, perempuan bahkan anak-anak juga tampak ikut mengambil makanan di dalam minimarket. Diduga hal tersebut dilakukan warga guna bertahan hidup dari kelaparan.
Video penjarahan ini sendiri kini sudah ditonton oleh lebih dari 117.220 viewers atau tayangan. Sementara beberapa komentar dari warganet turut menghiasi video tersebut
"Klo kuperhatikan ini, rata" yg na ambil makanan ringan bukan makanan yg mengenyangkan seperti mie atau roti tpi ini semacam kerupuk dan minumannya jga bukan air putih tpi minuman berasa dan klo dilihat penampilan jga kyk bukan orang pengungsi, ini kyk orang yg memanfaatkan keadaan dan seolah" menjdi korban yg kekurangan makanan walaupun gk semua..tpi ttp ini namanya kriminal....," tulis akun @hatmalirfan22.
"Yg bilang pencuri...tdk ada hati nuraninya... mereka dalam situasi musibah, makanan adalah kebutuhan pokok...ketika kegiatan jual beli dan ekonomi lumpuh, pasokan makanan akan berkurang terlebih kota hancur...kehidupan setelah bencana tdk ada bedanya dgn tersesat di hutan, bertahan hidup adalah yg utama," tulis akun @hey_yyuk.
Sementara menanggapi penjarahan yang terjadi di Sulawesi Tengah tersebut, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo justru mengizinkan hal tersebut terjadi.
"Kita sudah perintahkan kepada minimarket Alfamart dan Indomaret bisa diambil barang-barangnya," ujar Menteri Tjahjo Kumolo, seperti yang dilansir dari RMOL.
.jpeg)
