Satgas Karhutla 'Parkir' Lima Helikopter Pengebom Air

Satgas Karhutla 'Parkir' Lima Helikopter Pengebom Air
Ilustrasi/Int

HARIANRIAU.CO - Satuan tugas kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Provinsi Riau menghentikan operasi lima unit helikopter pengebom air yang selama ini menjadi andalan dalam menanggulangi bencana kebakaran di wilayah tersebut.

Wakil Komandan Satgas Karhutla Provinsi Riau, Edwar Sanger kepada Antara di Pekanbaru, Senin menjelaskan kelima helikopter tersebut tidak lagi dioperasikan sejak pekan terakhir September 2018 lalu menyusul kondisi karhutla di wilayah itu semakin kondusif.

"Alhamdulillah sampai hari ini kondisi cukup kondusif sehingga helikopter kita 'standby-kan' dahulu," katanya dilansir dari laman antarariau.com.

Edwar yang juga kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau itu menjelaskan kelima helikopter tersebut sesuai rencana akan kembali ditarik oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jika kondisi karhutla di "Bumi Lancang Kuning" itu semakin membaik hingga akhir tahun mendatang.

Meski begitu, dia menjelaskan pihaknya masih menunggu instruksi lebih lanjut dari BNPB terkait operasi lima helikopter masing-masing terdiri atas Sikorsky S61, MI-171, dua unit Kamov dan satu Bel 214 yang dikerahkan guna menanggulangi karhutla Riau sejak awal 2018 ini.

"Seluruhnya masih ada di Pekanbaru. Belum ada yang ditarik. Kita masih menunggu arahan selanjutnya dari BNPB," tuturnya.

Lebih jauh, Edwar menjelaskan seluruh helikopter yang beroperasi dengan menggunakan alat sejenis ember raksasa guna mengambil dan memuntahkan air di lokasi titik api itu telah mengangkut sebanyak 88 juta liter air.

Tercatat, helikopter Sikorsky S61 yang paling banyak memuntahkan air dengan total mencapai 32,54 juta liter. Diikuti duo kembar Kamov masing-masing 16 juta dan 17 juta liter air.

Sementara itu, total luas lahan yang terbakar di Provinsi Riau sepanjang 2018 ini, lanjutnya, mencapai 5.776,96 hektare. Berdasarkan data Satgas Karhutla Riau, wilayah yang mengalami kebakaran terhebat terjadi di Kabupaten Rokan Hilir yang mencapai 1.985,35 hektare.

"Meskipun saat ini cuaca dan kondisi karhutla di Riau sudah kondusif, kita tetap waspada. Semuanya guna mewujudkan Riau yang bebas asap," katanya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index