KH As’ad Human, Penulis Buku Iqro yang Sempat Berjualan Barang Imitasi

KH As’ad Human, Penulis Buku Iqro yang Sempat Berjualan Barang Imitasi
K.H. As'ad humam penemu metode Iqro

HARIANRIAU.CO - Bagi generasi 90-an tentu mengetahui sosok kakek yang jadi sampul buku Iqra di bagian belakang. Meski familiar dengan wajahnya, tak banyak yang tahu nama serta profil kakek yang telah berjasa membuat anak-anak pintar ngaji.

Ialah K.H As’ad Human, penemu metode Iqra yang memudahkan anak-anak dalam memahami dan mengenali huruf hijaiyah. Bagaimana ia menemukan metode tersebut?

Sebelumnya, pria yang lahir di Yogyakarta pada tahun 1933 itu menjual barang imitasi di Pasar Beringharjo. Tanpa sengaja, saat berjualan, ia bertemu dengan K.H. Dachlan Salim Zarkasyi asal Semarang, yang menemukan metode Qiroati dalam membaca Alquran.

Nah, saat itu K.H As’ad mempelajari metode Qiroati tersebut dan berhasil menemukan metode yang akan digunakannya sebagai sistem iqro miliknya.

Tak berselang lama, temuan metode K.H As’ad tersebut menimbulkan ketegangan, saat ia menyampaikan temuan sistemnya kepada K.H Dachlan Salim Zarkasyi. K.H. Dachlan yang juga merupakan kawan lamanya tersebut bersikeras bahwa sistim Qiroati yang ditemukannya sudah paten dan tidak bisa dimasuki metode lain. Akhirnya, K.H As’ad memilih untuk mengembangkan sendiri metode yang ditemukannya yang kemudian ia beri nama Iqro.

Ada pun soal penamaan, K.H As’ad mengambil firman Allah yang turun pertama kali yaitu ‘Iqro’ yang artinya bacalah. Buku Iqro pertama kali diterbitkan pada tahun 1990.

Saat penerbitan pertamanya, K.H As’ad menjelaskan bahwa metode Iqro tersebut tercipta karena terinspirasi dari metode Qiroati dalam kata pengantar buku. Ini merupakan upaya untuk meredamkan ketegangan yang sempat terjadi antara dirinya dengan K.H Dachlan.

Dari awal penerbitannya, buku Iqro semakin meluas. Entah sudah berapa eksemplar yang sudah tercetak. Yang jelas, pada 1996 dalam obituarinya, Agus Bssri menyebut Iqro sudah tersebar ke beberapa negara muslim dan negara lainnya seperti Brunei, Malaysia, Thailand, Filipina, Amerika dan Eropa.

K.H As’ad sang penemu metode Iqro meninggal pada 2 Februari 1996 setelah berjuang melawan sakit yang dideritanya. Ia menderita penyakit pengapuran tulang belakang karena pernah terjatuh dari pohon saat usianya masih 18 tahun. Hal itu pula yang menyebabkan ia berjalan dengan menggunakan tongkat.

Sumber: pojoksatu

Halaman :

#Sejarah

Index

Berita Lainnya

Index