Terima SMS Ada Pungli, Bupati Kampar Datangi SMP 3 Tapung

Terima SMS Ada Pungli, Bupati Kampar Datangi SMP 3 Tapung

HARIANRIAU.CO, KAMPAR - Program lima pilar pembangunan Kabupaten Kampar yang digagas Bupati Kampar H Jefry Noer SH tepatnya pilar ketiga yakni Peningkatan Sumbet Daya Manusia.

Dengan peningkatam SDM tersebut pemda Kampar telah memberikan dunia pendidikan gratis, akan tetapi belakangan ini salah seorang wali murid melaporkan secara langsung melalui SMS kepada Bupati terhadap masih adanya pungutan terhadap wali murid.

Mendapat kabar melalui SMS tersebut dan setelah mengecek kebenarannya, orang nomor satu di Kampar tersebut langsung menuju sekolah yang dimaksud untuk melihat dan mendengar secara langsung penjelasan dari wali murid, para guru dan komite.

Dimana kunjungan tersebut dilakukan Bupati Kampar H Jefry Noer SH di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Tapung di Desa Petapahan Jaya Kecamatan Tapung senin (25/7).

Jefry Noer dalam sambutannya terkait pungutan yang terjadi di SMPN 3 menyampaikan bahwa setelah dikompirmasi kepada kepala sekolah SMPN 3 Tapung M Idris M.Pd, kepala UPTD P dan K Tapung Muhammad Aidil dan Panglimo Mudo Dubalang Tapung membenarkan hal tersebut, akan tetapi pihak sekolah telah mengakui dan meminta maaf dan atas uang yang telah terlanjur pihak sekolah berjanji akan mengembalikannya.

Sebab ungkap Jefry Noer, bahwa uang seragam yang dibebankan kepada wali murid untuk tingkat SMP sebenarnya dari seragam hitam putih, pramuka, melayu, batik dan melayu cuma lebih kurang sebanyak Rp500 ribu, serta untuk tingkat SMA lebih kurang Rp700 ribu akan tetapi disekolah ini minta lebih kurang Rp1,3 juta.

Selain itu, terkait pungutan sebelumnya seperti uang daftar ulang, uang bangku, uang buku, uang perpisahan ke kedepan tidak ada lagi, bagi sekolah yang masih melakukan hal tersebut segera lapor kepada Kepala UPTD, Dinas P dan K atau langsung ke Bupati Kampar.

Kita tau sekarang ini bahwa harga karet terus turun serta sawit pun ikut trek, maka uang seratus ribu pun akan terasa berat bagi para wali murid yang bekerja sebagai petani. Akan tetapi para orang tua dan kita pun berharap juga anak-anak di Kampar minimal harus memiliki ijazah tamatan SMA.

Dengan demikian sekali lagi Jefry Noer berharap kedepan disetiap sekolah tidak ada lagi pungutan liar kepada wali murid, apabila masih ada terjadi pungutan kepada wali murid Jefry menghimbau segera melapor dengan data yang lengkap agar laporan tersebut bisa ditanggapi cepat.

 

Sumber : Faktariau

Editor : Ragil Hadiwibowo

Halaman :

Berita Lainnya

Index