Dinkes Bengkalis Temukan Satu Kasus Kematian Bayi Akibat Rubella

Dinkes Bengkalis Temukan Satu Kasus Kematian Bayi Akibat Rubella
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkalis Provinsi Riau menemukan satu kasus kematian bayi akibat virus Rubella di daerah itu pada September 2018.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Bengkalis Alwizar mengatakan, bayi yang meninggal tersebut berasal dari Desa Bantan Tua, Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis, lahir dengan Congenital Rubella Syndrome, yaitu katarak dan bocor jantung.

"Bayi tersebut lahir di RSUD Bengkalis dan meninggal pada usia lebih kurang 16 hari kelahirannya pada September yang lalu. Dari hasil pemeriksaan sampel darah bayi tersebut dinyatakan positif Rubella," ujar Alwizar, di Bengkalis, Sabtu.

Menurut Alwizar, upaya pencegahan dan pengendalian penyakit campak dan Rubella ini hanya ada satu cara, yaitu pemberian imunisasi Measles Rubella (MR).

"Kami mengimbau masyarakat agar dapat mengimunisasikan anaknya. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 33 Tahun 2018 telah jelas menyatakah bahwa pemberian imunisasi MR ini adalah mubah," paparnya dilansir harianriau dari laman antarariau.com.      
    
Dikatakannya, di Kabupaten Bengkalis dari pendataan sasaran dengan metoda "entry by name by address", jumlah sasaran imunisasi ini sebanyak 160.828 penduduk yang berusia kurang dari 1 sampai dengan 15 tahun.

"Sampai dengan 10 Oktober 2018 pencapaian Kabupaten Bengkalis baru sebesar 72.465 sasaran atau 45,06 persen," katanya.

Ditambahkannya, untuk luar pulau Jawa termasuk Kabupaten Bengkalis, imunisasi MR ini awalnya dilaksanakan Agustus sampai September 2018.

"Untuk imunisasi MR ini di Kabupaten Bengkalis diperpanjang hingga 31 Oktober 2018. Karena waktu masih ada, kami mengimbau masyarakat agar dapat mengimunisasikan anaknya," katanya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index