Video Bayi 40 Hari Dibekam ini Bikin Geger dan Memicu Perdebatan Netizen

HARIANRIAU.CO - Sebuah video yang menunjukkan bayi berusia 40 hari tengah menjalani bekam membuat heboh pengguna media sosial. Pengobatan itu memicu perdebatan netizen.

Dilansir harianriau dari laman dream.co.id, video berdurasi 36 detik itu menampilkan bayi yang tengkurap. Di punggungnya terdapat tiga cup kaca yang tengah menyedot darah. Sesekali bayi itu terlihat menggerak-gerakkan kepala.

Tak hanya bayi, pada video itu juga terdengar suara pria yang diduga sebagai tukang bekam. Dengan bahasa Melayu yang sering digunakan di Indonesia dan Malaysia, pria itu menyebut sang bayi mengalami masuk angin dan terus menangis.

“ Pas alat cup terpasang dia langsung adem,” tutur lelaki dalam video yang diunggah akun Facebook Info Ibu Hamil Malaysia tersebut. Tak jelas di mana video ini dibuat.

Pria itu juga mengimbau para tukang bekam lain untuk tidak ragu melakukan tindakan yang sama kepada bayi yang sakit. “ Para penerapis jangan ragu menerapi bekam anak bayi, justru menyenangkan,” ujar pria itu.

Dikecam

Video ini membuat warganet negeri jiran itu berdebat pada kolom unggahan tersebut. Beberapa di antara mereka tidak sepakat dengan cara yang digunakan untuk menerapi sang bayi.

Akun Arif Aziz menulis, “Sebagai seorang jurubekam yang handsome dan berkharisma. Aksi ini tidak perlu ditiru. Tiada keperluan untuk bekam anak-anak. KKM pun meletakkan umor 10 tahun keatas. Itu pun kalau ada keperluan.”

Sementara, akun Alia Ganu Hello berkomentar, “Polisi, tolong tangkap bapak ibu bayi ini. Sudah tua-tua bodoh, kalau bayi itu meninggal baru menyesal.”

“Astaghfirullahalazim. Kenapa manusia jadi seperti ini. Orangtua kena bekam sakit sebab bisa keluarkan darah itu kena sayatan. Ini bayi pula, kalau terjangkit kuman bagaimana. Kenapa bakap ibunya sangat perpikiran pendek. Ya Allah,” tulis akun Ruzi Dahalan.

Ada yang Mendukung

Namun ada pula netizen yang mendukung cara ini. Akun Siti Hazalina Abd Hamid misalnya, dia menulis, “Jangan dibilang bayi tidak perlu bekam sebab darah bari belum kotor. Bagaimana bayi yang terkena kanker, leukemia dan penyakit-penyakit lain itu. Bekam adalah salah satu pengobatan.”

Sedangkan, akun Nur Hamizah berkomentar, “Tak ada bapak ibu yang tega anak sakit, mungkin itu ikhtiar dia, mungkin sudah ke klinik sudah apa namun anak masih kurang oke. Tak salah coba sunah, tak perlu membodohkan bapak ibu anak itu. Bapak ibu itu tak ingin hal lain selain anak dia sehat, seperti sunat bayi laki pun sama juga. Tiada sunah yang memudaratkan.”

Akun Siti Hazalina Abd Hamid berkomentar, “Bekam lebih bagus dibanding suntik. Tapi tidak semua juru bekam pintar melakukannya pada bayi. Orang yang melakukan ini tentu berpengalaman. Kalau tidak mungkin zalim. Pengobatan modern pun ada yang zalim, tidak ada pula yang mengecam orang macam itu.”

Kata Dokter

Sementara, dalam sebuah artikel, dokter Malaysia, Dr. Afiq Rahim, yang dikutip laman Siakap Keli, mengatakan bahwa bekam tidak sesuai untuk bayi kerana tidak ada kajian klinis yang membuktikan keberhasilan bekam pada bayi. Tak ada pula kajian risiko-risiko lain yang timbul akibat prosedur bekam.

Dia menambahkan, tidak semua orang boleh melakukan bekam. Terdapat kontraindikasi atau tahapan kesehatan sebelum seseorang itu boleh melakukan bekam.

Berita Lainnya

View All