Riau Terus Perangi Penambangan Emas Ilegal

Riau Terus Perangi Penambangan Emas Ilegal
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Riau terus melakukan upaya meminimalisir aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) melalui pendekatan alternatif disamping dengan penegakan hukum.

"PETI ini bisa kita hilangkan melalui kerjasama seperti menciptakan peluang kerja dan alternatif mata pencaharian lain. Seperti pada yang sudah selesai ditambang itu digunakan untuk tambak ikan," kata Kepala Dinas ESDM Riau, Indra Lukman Agus di Pekanbaru, Jumat.

Menurutnya saat ini dibanding dua tahun lalu PETI di Riau sudah mengalami penurunan. Hal tersebut juga berkat gesitnya kepolisian melakukan penindakan hukum untuk efek jera seperti di Kabupaten Kuantan Singingi.

Penambangan Emas di Riau lanjutnya biasanya dilakukan oleh perorangan sehingga tidak ada analisis dampak lingkungannya. Oleh karena itulah pihaknya melakukan langkah preventif dan edukatif agar masyarakat tidak terlibat masalah hukum.

Kepolisian selama tahun ini, kata dia sudah menindak 10 kasus yang biasanya ketika teetangkap akan dibakar alat tambangnya. Lokasinya ada di daratan dan pada anak sungai yang lokasinya juga sulit diakses.

"Karena pelakunya sekarang sudah banyak masyarakat setempat, kalau dulu banyak dari Pati, Jawa Tengah dan eks penambang di Sumatera Selatan dan Jambi, makanya perlu juga pendekatan kelembagaan adat," ungkapnya seperti dikutip harianriau dari laman antarariau.

Sementara itu, untuk pertambangan resmi saat ini di Riau, kata dia hanya dua yang terdaftar. Di Kuansing ada Miracle yang mengelala tiga blok tapi dua dikembalikan ke negara dan satu lagi juga belum beroperasi. Sedangkan satu lagi di Kampar Kiri Kabupaten Kampar, namun izinnya juga akan dicabut karena beroperasi di Bantaran Sungai.

Sebelumnya Komisi Nasional Hak Azasi Manusia bertemu Dinas ESDM Riau untuk menanyakan apakah aktivitas PETI ini juga menimbulkan konflik horizontal. Namun dikatakan Kadis ESDM bahwa di Riau tidak ada permasalahan tersebut dan kini hanya fokus untuk menghilangkan aktivitas tersebut.

Halaman :

Berita Lainnya

Index