HARIANRIAU.CO - Gara-gara ingin mendapatkan ilmu kebal, A (24) pun berangkat berguru di Banten. Dari situ, dia pun mendapatkan wangsit yang menyebutkan harus membunuh 7 orang agar kebal.
R, adalah korban pertama A. Korban berpapasan dengan pelaku pada 27 November 2017 malam saat ia pulang kerja.
“Pelaku menyerang korban menggunakan senjata tajam saat naik motor. Korban lari dalam keadaan luka, ia sempat dikejar pelaku,” kata Kapolsek Cikarang Selatan Komisaris Alin Kuncoro.
Korban kemudian diselamatkan warga, saat itu pelaku kabur berbalik arah. Ia sudah sempat menjilat celurit yang terdapat darah korban.
“Korban meninggal dunia saat hendak dibawa ke rumah sakit,” ucapnya.
Kemudian pelaku lari dari kejaran polisi selama berbulan-bulan. Karena ia memiliki target menghabisi nyawa 7 orang, artinya tinggal 6 orang lagi.
Pelaku sendiri berhasil ditangkap Polsek Cikarang Selatan pada Jumat (19/10/2018), setelah buron selama 11 bulan.
Kanit Reskrim Polsek Cikarang Selatan Iptu Jefri menambahkan, pelaku lari ke Bogor. Di sana ia mengulangi perbuatannya, tapi korban tidak sampai meregang nyawa.
“Di sana dia beraksi lagi. Korban hanya luka sabetan senjata tajam, tidak meninggal,” katanya.
Pada saat Pilkades 2018 usai, kepala desa yang didukung pelaku menang.
Pelaku pun pulang dan tertangkap oleh anggota Polsek Cikarang Pusat, kemudian diserahkan kepada anggota Polsek Cikarang Selatan.
Pelaku terjerat Pasal 363 Ayat 1 ke-4 KUHP dengan ancaman pidana hingga 10 tahun penjara.
.jpeg)
