Jalan Penghubung Rohul-Rohil di Mahato Butuh Perbaikan

Jalan Penghubung Rohul-Rohil di Mahato Butuh Perbaikan

HARIANRIAU.CO - Puluhan tahun infrastruktur jalan lintas provinsi masih menjadi persoalan yang pelik dirasakan masyarakat di Mahato, Kecamatan Tambusai Utara. Gimana tidak, setiap hari warga harus berjibaku dengan jalan yang rusak parah untuk menuju ke ibukota kecamatan atau pun ke induk Kabupaten Rokan Hulu Pasirpengaraian.

Rusaknya akses penghubung Kabupaten Rohul dan Rohil ini cukup lama terjadi, sudah berulang kali disampaikan ke Pemprov Riau, tapi sampai sekarang belum juga ada jawaban. Mirisnya, puluhan tahun sejak Desa Mahato itu ada, belum pernah sekali tersentuh pembangunan.

Bila musim hujan, akses jalan sepanjang 15 kilometer nyaris tak terlewati. Dan mobil angkutan buah sawit terpuruk bahkan terjebak di kubangan lumpur sudah menjadi hal yang biasa dilihat. Masyarakat hanya berharap, Pemerintah Provinsi mau memperhatikan nasib jalan di daerah itu.
 
Sedangkan, Pemerintah Kecamatan dan Desa sudah berulang kali meminta perhatian kepada perusahaan perkebunan yang ada, tapi hanya sebatas penimbunan dan pengerasan pada jalan hanya bertahan beberapa bulan saja.

Kepala Desa Mahato, Fitriadi kepada wartawan mengakui warganya sudah berulang kali mengeluhkan kondisi jalan yang rusak tepatnya di Simpang Genjer. Karena status jalan merupakan wewenang Pemerintah Provinsi, pihaknya hanya dapat mengusulkan.

"Pak Gubri Andi Rahman sewaktu turun ke desa ini juga pernah janji akan memperjuangkan jalan tersebut, namun sampai kini belum juga kesampaian," keluh Kades Fitriadi, Jumat (26/10/2018).
 
Dia menerangkan, kondisi jalan yang rusak dirasakan sejak Desa Mahato ada dan jauh sebelumnya, jalan Provinsi Riau ini tidak pernah tersentuh perbaikan. Sudah berulang kali dilakukan berupa penimbunan pasir batu (sirtu) saja oleh perusahaan yang dimediasi kecamatan maupun desa, tapi sifatnya sebentar, kemudian akan rusak kembali.

“Sementara, jalan yang kita lintasi ini merukan akses satu satunya, baik ke ibukota Kecamatan, maupun lalu lintas kendaran pengangkut hasil perkebunan perusahaan yang banyak berdiri di Tambusai Utara menuju ke pelabuhan Dumai,” tegas Firiadi.

“Bayangkan saja, untuk bisa menempuh jalan 15 km dengan kondisi yang kini rusak parah, kita membutuhkan sekitar 1 jam. Padahal, bila jalan tersebut bagus bisa ditempuh hanya dalam waktu 15 hingga 20 menit saja," ujarnya.

Fitriadi menjelaskan akses jalan bisa menuju Ujung Tanjung, Bagan Batu, Duri juga akses ke pelabuhan Dumai. Entah sampai kapan pihak Pemrov Riau lakukan perbaikan, sementara masyarakat sudah sangat mendambakan jalan ke desa kami diperbaiki.

Kerusakan jalan di Mahato, juga pernah dikritik Ketua DPRD Rohul Kelmi Amri beberapa waktu lalu. Kelmi Amri yang juga putra asli Desa Mahato, mengaku bahwa Gubernur Riau pernah menyatakan akan segera melakukan perbaikan jalan di Mahato saat kunjungan kerjanya ke Desa Mahato. Namun, hingga kini realiasi pembangunan jalan di Mahato belum ada. (mcr)

Halaman :

Berita Lainnya

Index