Selain Alika si Murid SD, HL juga Habisi Perempuan Lain dengan Cara yang Lebih Sadis

Selain Alika si Murid SD, HL juga Habisi Perempuan Lain dengan Cara yang Lebih Sadis
Alika Viana,murid SD di Tanjung Medan yang jadi korban pembunuhan oleh pembunuh sadis HL. 

HARIANRIAU.CO - Aparat Kepolisian Rokan Hilir kembali menemukan fakta baru dari kasus terbunuhnya Alika Viana. HL (32) pria yang kini statusnya sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh aparat kepolisian ternyata juga terlibat dalam aski pembunuhan terhadap perempuan lain masih di wilayah hukum Tanjung Medan.

''Kasusnya hampir sama, diperkosa lalu dibunuh. Korbannya seorang perempuan paruh baya,''ungkap Kapolres Rokan Hilir, AKBP Sigit Adiwuryanto Sik MH yang disampaikan oleh Paur Humas,  Iptu Yuliardi SH kepada wartawan sebagaimana dilaporkan riau86.com. 

Dalam pengakuannya, HL yang menetap di  RT 01 RW 01 Dusun I Rejosari kepenghuluan Tanjung Medan Barat, kecamatan Tanjung Medan, Kabupaten Rokan Hilir itu  mengakui dia juga yang membunuh perempuan paruh baya tersebut.

Disebutkan, peristiwa tersebut terjadi sekitar 8 hari lalu, tepatnya pada Selasa (16/10/2018).

Mayat perempuan malang berusia ditaksir 50 tahun tersebut ditemukan warga di wilayah Tanjung Medan. Sebelum dibunuh wanita tersebut menjadi korban perkosaan oleh pelaku. 

“Dari hasil penyidikan akhirnya HL mengaku telah melakukan aksi yang sama. Korbannya wanita paru baya. Diperkosa dan langsung dibunuh,” kata Paur Humas,  Iptu Yuliardi SH.

Akibat perbuatannya, tersangka HL dijerat dengan pasal berlapis dengan ancaman hukuman mati.

Dia dikenakan pasal 340 KUHP Jo UU No 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan pembunuhan dengan ancaman kurungan penjara seumur hidup. 

Terungkap Karena Pembunuhan Alika

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kasus ini terungkap pasca terungkapnya kasus pembunuhan terhadap Alika Viana, Murid Kelas 5 SD Negeri 033, Tanjung Medan, Rokan Hilir.

Alika Viana (11) ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan, perutnya dibelah, hingga ususnya terburai. 

Hasil autopsi pihak kepolisian membuktikan kalau Alika meninggal dengan kondisi tidak wajar. Dia menjadi korban perkosaan dan dibunuh dengan cara keji oleh pelaku untuk menghilangkan barang bukti. 

''Korban ditemukan dengan kondisi perut terbelah dan usus berserakan keluar dan sudah meninggal dunia,'' ungkap Kapolsek Pujud,  AKP Rahmad Damhuri Siregar SH dan Kanit Reskrim,  Bripka Joan Kurniawan.

Disebutkan, mayat Alika Viana ditemukan setelah beberapa jam terbunuh pada Rabu (24/10/2018). Saat itu, sejumlah warga melaporkan menemukan mayat seorang bocah mengenakan seragam pramuka di perkebunan sawit milik Mangara Tumpang Limbong.

Pasca penemuan tersebut, warga pun melaporkan peristiwa itu kepada aparat kepolisian yang langsung melakukan penyisiran dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara dan meminta keterangan sejumlah saksi.

Tak butuh waktu lama, hanya beberapa jam, aparat kepolisian di Pujud berhasil membongkar motif dan pelaku pembunuhan.

Korban diketahui Alika Viana, pelajar Kelas V SD Negeri 33 Tanjung Medan. Bocah malang itu menemui nasib naas saat melintas di lokasi kejadian  saat hendak datang ke rumah salah seorang keluarganya di wilayah itu. 

Namun, di tengah jalan, dia dijegat oleh pelaku perkosaan dan diduga karena berontak dan mlakukan perlawanan, korban dibunuh dengan cara yang sangat keji. 

Perutnya dibelah oleh pelaku hingga bagian dalam organ tubuhnya berserakan dan darah kental mengalir deras. 

Diduga aksi sadis tersebut sengaja dilakukan HL karena takut aksinya diketahui oleh sesama pekerja di perkebunan tersebut. 

Diduga, sebelum diperkosa, Alika dicekik sampai meregang nyawa. Tak cukup sampai disana, pelaku juga membelah perut korban menggunakan pisau cutter, sehingga terlihat seolah-olah dia adalah korban pembunuhan. 

Beberapa jam pasca kejadian, Polisi berhasilmengamankan seorang pria berinisial HL(40) salah seorang pekerja kebun sawit  dengan dugaan melakukan pembunuhan terhadap korban.

Sementara mayat korban, pasca penemuan langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Halaman :

Berita Lainnya

Index