Orang Tua Korban Sebut Oknum Dokter BA Akui Lakukan Pelecehan Terhadap Pasiennya Puti Jana

Orang Tua Korban Sebut Oknum Dokter BA Akui Lakukan Pelecehan Terhadap Pasiennya Puti Jana
Puti Jana kini menjalani perawan di RS Siloam Surabaya. (ISTIMEWA) 

HARIANRIAU.CO - Sebelum melaporkan kasus dugaan pelecehan yang dilakukan oleh oknum dokter RSU Dr Soetomo ke polisi, keluarga Puti Jana sempat mendatangi pihak RS untuk meminta penjelasan terkait kasus tersebut.

Dari pertemuan itu, oknum dokter berinial BA itu mengakui perbuatannya. Hal ini disampaikan Houria Robyn, ibu kandung Puti Jana yang harus dilarikan ke RSU Dr Soetomo pasca mengalami kecelakaan hebat menabrak taman air mancur di Jalan Pemuda. 

Saat itu, ia menaiki mobil Toyota Corolla putih nopol B 911 IN bersama lima orang teman prianya.

Houria mengaku pihak keluarga sempat ditemui oleh humas RSU Dr Soetomo, dr Pesta Manurung. Saat itu, dr Pesta mengumpulkan semua tenaga medis untuk mengikuti pertemuan tersebut. Saat itulah, keluarga korban bertemu dengan dokter BA yang menangani Puti saat dirawat akibat kecelakaan.

"Saat kami tanya terkait pelecehan itu, dia (BA) mengakuinya," ungkap Houria melalui kuasa hukumnya, Teuku Mochtar Djohansyah, Minggu (28/10) seperti dilansir Radar Surabaya.

Houria juga menjelaskan bahwa upaya hukum tersebut ditempuh untuk memperoleh keadilan untuk putrinya. "Kami berharap polisi mengusut tuntas kasus ini," katanya singkat.

Puti saat ini masih dirawat di RS Siloam Surabaya. Warga Jakarta keturunan Maroko itu dirujuk ke RS Siloam setelah mengalami dugaan pelecehan yang dilakukan oleh oknum dokter tersebut. 

Sebelumnya diberitakan, seorang oknum dokter RSUD Dr Sutomo dilaporkan ke Polrestabes Surabaya oleh salah satu korban yang dirawat di sana usai kecelakaan. 

Oknum dokter tersebut diduga telah melakukan pelecahan terhadap salah satu korban yang jadi pasien yakni Puti Jana, 23, warga Jakarta.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Puti melaporkan oknum dokter tersebut pada Sabtu (27/10) lalu. Dia mewakilkan laporan itu melalui kuasa hukumnya bernama Tengku Mochtar Djohansyah dan kedua orang tua Puti.

Dalam laporannya, Tengku menyebutkan jika Puti ditelanjangi oleh salah satu oknum dokter yang menanganinya ketika ia dirawat usai terlibat kecelakaan. Tak hanya ditelanjangi, calon kopilot tersebut juga difoto dalam kondisi telanjang dengan alasan keperluan medis.

Meski sempat menolak difoto, namun oknum dokter tersebut tetap memaksa. Karena kondisinya masih lemah, gadis yang pernah sekolah di Maroko tersebut hanya bisa pasrah.

Saat dikonfirmasi terkait laporan itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan membenarkan. Menurutnya, saat ini laporan itu sudah ditindaklanjuti oleh anak buahnya.

"Benar ada laporan itu. Kami masih dalami," ungkapnya saat dikonfirmasi, Minggu (28/10) seperti dikutip dari Rasar Surabaya.

Terpisah, Humas RSUD Dr Soetomo, dr Pesta Manurung, mengaku sudah mengetahui laporan itu. Saat ini, pihaknya akan menunggu proses hukum yang berlaku. "Kami akan ikuti proses hukumnya," ujarnya dikutip harianriau dari laman riausky.

Mengenai dugaan adanya pelecahan, dr Pesta membantah. Sebab semua tindakan dokter dilakukan sesuai prosedur. "Namun kami juga menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian," tandasnya.

Untuk diketahui, Puti Jana merupakan salah satu penumpang mobil Toyota Corolla nopol B 911 IN yang menabrak pembatas air mancur di perempatan Jalan Gubernur Suryo-Jalan Pemuda, Rabu dinihari (24/10).

Saat itu, Puti bersama lima teman prianya usai mengikuti tes calon copilot di Maskapai Citilink. Akibat kecelakaan itu, Puti mengalami luka di tubuhnya dan dilarikan ke RS Dr Soetomo. 

Halaman :

Berita Lainnya

Index