Diduga Lakukan Selfie Ekstrem, Pasangan Travel Blogger Ini Tewas

Diduga Lakukan Selfie Ekstrem, Pasangan Travel Blogger Ini Tewas
Vishnu Viswanath dan Meenakshi Moorthy. (Instagram/@holidaysandhappilyeverafters)

HARIANRIAU.CO - Pasangan kekasih dari India, yakni Vishnu Viswanath dan Meenakshi Moorthy dikenal sebagai travel blogger yang hobi berkeliling dunia. Sayangnya petualangan pasangan travel blogger ini harus berakhir tragis.

Dilansir dari Washington Post, keduanya ditemukan tewas pada 25 Oktober 2018 lalu akibat jatuh dari ketinggian 800 kaki di Taman Nasional Yosemite.

Pasangan travel blogger yang menikah pada tahun 2014 ini mengelola sebuah blog yang yang berisi tentang catatan perjalanan mereka menyusuri beberapa tempat, mulai dari Italia, Belanda, hingga Amerika Serikat.

Lahir di India, sejoli ini kemudian tinggal di California tempat Viswanath bekerja sebagai software engineer. Ia juga seorang photographer. Mereka pun punya belasan ribu pengikut di Instagram @holidaysandhappilyeverafters.

Vishnu Viswanath dan Meenakshi Moorthy. (Instagram/@holidaysandhappilyeverafters)

Vishnu Viswanath dan Meenakshi Moorthy. (Instagram/@holidaysandhappilyeverafters)

Berdasarkan keterangan dari Petugas Taman Nasional Yosemite, Jaime Richards, seperti dikutip dari NBC Bay Area dan dilansir dari People, Vishnu dan Meenakshi terjatuh dari ketinggian 800 kaki atau sekitar 243 meter di Taft Point.

Taft Point sendiri merupakan area tebing yang memiliki medan sangat curam dan menjadi salah satu spot paling populer bagi wisatawan yang ingin mendapatkan foto sempurna.

Oleh karena itu, banyak wisatawan yang ingin mengabadikan indahnya pemandangan Taman Nasional Yosemite dari atas Taft Point, meskipun harus berjalan di sekitar tebing yang curam.

Vishnu Viswanath dan Meenakshi Moorthy. (Instagram/@holidaysandhappilyeverafters)

Vishnu Viswanath dan Meenakshi Moorthy. (Instagram/@holidaysandhappilyeverafters)

Sayangnya, meski memiliki daya tarik yang indah, Taft Point juga termasuk salah satu spot yang sangat berbahaya, karena tidak dilengkapi pagar pembatas.

Siapa sangka, pemandangan elok dari tebing granit yang terjal dan air terjun akan menjadi akhir dari perjalanan mereka. Sebab keduanya kemungkinan mengambil foto di area berbahaya itu dan terjatuh.

Mayat keduanya baru ditemukan satu hari kemudian, yaitu pada Kamis (25/10). Mereka ditemukan setelah petugas taman nasional melakukan pencarian menggunakan teknik rappelling atau menuruni tebing dan helikopter di lokasi jatuhnya korban.

Halaman :

Berita Lainnya

Index