BPBD Kampar Antisipasi Banjir Akibat Meningkatnya Air Waduk PLTA Koto Panjang

BPBD Kampar Antisipasi Banjir Akibat Meningkatnya Air Waduk PLTA Koto Panjang
ist

HARIANRIAU.CO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar mengantisipasi banjir yang berpotensi terjadi di perkampungan sepanjang aliran Sungai Kampar karena meningkatnya elevasi air waduk PLTA Koto Panjang pada beberapa hari terakhir ini.

Kepala Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kampar, Adi Chandra kepada Antara, di Pekanbaru, Minggu, mengatakan, hingga hari ini tingkat elevasi air di waduk PLTA Koto Panjang Kampar mencapai 82,24 meter diatas permukaan laut (mdpl).

"Bila ketinggian air terus bertambah, maka standar operasional prosedur (SOP) berupa pembukaan pintu spillway (pelimpahan) akan dilakukan pada ketinggian 82,5 mdpl," katanya seperti dikutip harianriau dari laman antarariau.com.

Ia menjelaskan, pembukaan pintu air di waduk PLTA Koto Panjang tersebut merupakan SOP yang harus dilakukan apabila elevasi air mencapai 82,5 mdpl. Hal itu bertujuan untuk menghindari kerusakan waduk PLTA Koto Panjang akibat menahan beban air yang sangat besar.

Sementara itu, pembukaan pintu pelimpahan air sejatinya berdampak pada meningkatnya debit air sungai Kampar yang membelah wilayah bagian Barat Riau tersebut.

Sungai Kampar sendiri diketahui membelah sedikitnya 11 desa yang berpotensi terendam banjir jika pintu air PLTA Koto Panjang dibuka.

11 desa yang menurut BPBD Kampar harus siaga tersebut adalah  Merangin, Lereng, Pulau Terap, Pulau Balai, Pulau Jambu, Kuok, Ranah,  Tambang, Limau Manis, Padang Mutung dan Tanjung Berulak.

"Jauh sebelum meningkatnya elevasi air di PLTA Koto Panjang, kita terus meningkatkan koordinasi dengan seluruh desa tersebut. Berbagai peralatan penanggulangan bencana banjir mulai dari perahu, tenda dan logistik lainnya juga siap kita kerahkan jika sewaktu-waktu pintu air dibuka," ujarnya.

Lebih jauh, Adi mengatakan, hingga saat ini sedikitnya dua desa di Kabupaten Kampar yakni Kebun Tinggi dan Tanjung di Kecamatan Kampar Hulu sudah mulai terdampak banjir akibat luapan sungai Kampar.

"Namun banjir di dua desa itu akibat tingginya intensitas hujan di Kampar, bukan akibat pembukaan Spillway," katanya.

Untuk diketahui, PLTA Koto Panjang merupakan bendungan yang berlokasi di perbatasan Riau-Sumbar. PLTA tersebut menampung limpahan air dari sejumlah daerah di Provinsi Sumbar.

Sejak pertengahan pekan lalu, debit air di PLTA Koto Panjang terus meningkat menyusul tingginya curah hujan di bagian hulu, tepatnya di daerah aliran sungai Batang Mahat, Sumbar.

Halaman :

Berita Lainnya

Index