Jurnalis Perempuan Mengaku Dipanjat Politikus

Jurnalis Perempuan Mengaku Dipanjat Politikus

HARIANRIAU.CO - Seorang politikus India M.J Akbar baru mengundurkan diri dari pemerintah setelah belasan perempuan mengaku pernah dilecehkan secara seksual olehnya. Termasuk Pallavi Gogoi, Kepala Editor Bisnis di National Public Radio yang menuliskan pemerkosaannya di kolom The Washington Post pada Kamis lalu.

Gogoi mengaku, Akbar merobek pakaiannya dan memperkosanya di sebuah kamar hotel di India beberapa tahun lalu. Pada saat itu, dia dan Akbar bekerja untuk surat kabar yang sama. Dia juga menambahkan, sejak kejadian itu, Akbar mulai menerornya secara verbal selama berbulan-bulan.

Akbar diketahui menjadi salah satu pejabat di India yang sering diklaim melakukan serangan seksual, walaupun ia mengatakan hal itu hanyalah alasan untuk menjatuhkannya. Dia mengatakan, tuduhan Gogoi tentang pemerkosaan dan kekerasan adalah salah.

“Di suatu tempat sekitar tahun 1994, Pallavi Gogoi dan saya memang terlibat hubungan konsensual yang berlangsung beberapa bulan,” kata Akbar dilansir dari SCMP pada Sabtu (3/11).

“Kami sering bicara dan hubungan kami malah menyebabkan perselisihan yang signifikan dalam kehidupan rumah tangga saya. Akhirnya affair ini berakhir,” tambahnya dikutip dari pojoksatu.

Gogoi mengatakan di The Washington Post, ia memutuskan untuk menulis tentang serangan itu setelah melihat bahwa beberapa wartawan baru-baru ini mengumumkan tentang dugaan pelecehan seksual oleh Akbar yang juga terjadi bertahun-tahun yang lalu. Akbar membantah tuduhan tersebut dan mengajukan gugatan pencemaran nama baik terhadap salah satu penuduh.

“Meskipun aku melawannya, dia secara fisik lebih kuat. Dia merobek pakaian saya dan memperkosa saya,” tulis Gogoi di The Washington Post. “Saya tidak memberi tahu siapa pun tentang ini. Apakah ada yang mempercayai saya? Saya menyalahkan diri sendiri. Mengapa saya pergi ke kamar hotel?”, ujarnya.

Beberapa pria di dunia hiburan, media, dan politik India telah dituduh melakukan pelanggaran mulai dari pelecehan hingga pemerkosaan selama dua bulan terakhir.

Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi telah membentuk kelompok empat menteri kabinet untuk menyarankan langkah-langkah untuk mengatasi pelecehan seksual di tempat kerja.

Halaman :

Berita Lainnya

Index