Survei: Jokowi-Ma’ruf Unggul di Jawa, Prabowo-Sandi Jago di Sumatera

Survei: Jokowi-Ma’ruf Unggul di Jawa, Prabowo-Sandi Jago di Sumatera
Konferensi pers Rilis Survey Nasional, Politik Kebohongan Mengancam Pemilu 2019. (Foto: Darin Atiandina/kumparan)

HARIANRIAU.CO - Lembaga Survei Y-Publica merilis tingkat elektabilitas paslon nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin, dan paslon nomor urut dua, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Sandi), menjelang Pilpres 2019. Hasil survei menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di Pulau Jawa lebih unggul dibandingkan Prabowo-Sandi.

Namun, survei tersebut juga menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf di Pulau Sumatera lebih rendah dibandingkan Prabowo-Sandi.

“Di pulau Jawa, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mencapai 54,5 persen, sedangkan Prabowo-Sandi hanya 16,7 persen,” ujar Direktur Y-Publica Rudi Hartanto pada saat konferensi pers di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat.

“Sedangkan di Sumatera, Jokowi-Ma'ruf mendapat 40,8 persen, sementara Prabowo-Sandi 42,6 persen,” tambahnya lagi.

Menurut Rudi, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf yang lebih rendah dari Prabowo-Sandi di Pulau Sumatera disebabkan karena kultur masyarakat Sumatera yang cenderung religius-konservatif dan lebih dekat dengan gaya politik Prabowo-Sandi.

Ma'ruf Amin, Jokowi, Prabowo, Sandiaga Uno

Ma'ruf Amin, Jokowi, Prabowo, Sandiaga Uno (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)

“Dia (masyarakat Sumatera) lebih konservatif religius, pandangan keagamaan itu lebih dominan, dan itu memang jualannya Prabowo-Sandi yang lebih ke konservatisme religius,” jelas Rudi.

Rudi juga menyebut, meskipun Jokowi menggandeng Ma’ruf Amin yang merupakan tokoh agama, hal itu tidak berpengaruh terhadap peningkatan elektabilitas di wilayah Sumatera. Ia justru melihat adanya penurunan.

“Di survei kedua, kami justru melihat kehadiran Ma’ruf Amin itu tidak memberikan efek elektoral kepada Jokowi,” kata Rudi.

Konferensi pers, Rilis Survey Nasional Politik Kebohongan Mengancam Pemilu 2019, survei Y-Publica

Konferensi pers survei Y-Publica di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (5/11/2018). (Foto: Darin Atiandina/kumparan)

“Jika Jokowi sendiri survei elektabilitasnya sebesar 53%, nah ketika dipasangkan dengan Ma’ruf Amin itu turun jadi 52%,” tambahnya lagi.

Menurut Rudi, hal ini disebabkan karena masyarakat Sumatera tidak menganggap sosok Ma’ruf Amin sebagai sosok yang tepat sebagai wakil presiden. “Jadi figur (Ma’ruf Amin) ini sebenarnya bukan calon yang diinginkan publik, nggak pernah didengar, jadi nggak begitu membawa efek elektoral,” jelas Rudi.

Survei ini merupakan survei ketiga yang dilakukan Y-Publica dan dilaksanakan pada 10-20 Oktober 2018. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara tatap muka kepada responden terpilih dengan menggunakan kuisioner dan melibatkan 1200 responden yang mewakili 34 provinsi di Indonesia. (kumparan)

Halaman :

Berita Lainnya

Index