Penyebab Penurunan Harga Sawit Karena Ada Sentimen Negatif

Penyebab Penurunan Harga Sawit Karena Ada Sentimen Negatif
ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Kasi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, T Neni, Selasa (6/11/18) menjelaskan, harga TBS kelapa sawit penetapan periode 7-13 November 2018 mengalami penurunan pada setiap kelompok umur kelapa sawit.

"Jumlah penurunan sebesar Rp 1,25 persen dari harga pekan lalu," kata Neni.

Menurutnya, turunnya harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Riau pada pekan ini adalah melimpahnya stok Crude Palm Oil (CPO) tetapi ekspor CPO relatih rendah.

"Rendahnya harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) disebabkan beberapa sentimen negatif yang bersifat fundamental seperti stok yang melimpah, tingkat ekspor yang rendah, dan terjadinya penurunan harga minyak dunia.Faktor lain adalah akibat tingginya bea masuk yang ditetapkan negara importir," terangnya.

Pasokan CPO yang melimpah, tambahnya, diproyeksikan masih akan terjadi hingga akhir tahun dan menekan harga komoditi ini.

Hasil Rapar Harga TimPenetapan  Harga TBS Kelapa Sawit Prov Riau  periode 7 sampai dengan 13 November 2018 memutuskan,  sawit umur 3 tahun turun menjadi Rp 1.085,36 perkilogram, umur 4 tahun turun menhadi Rp 1.172,27 perkilogram, umur 5 tahun turun menjadi Rp 1.277,55 perkilogram.

Selanjutnya, umur 6 tahun turun menjadi Rp 1.307,72 perkilogram, umur 7 tahun turun mwnhadi Rp 1.358,57 perkikogram,  umur 8 tahun turun mwnjadi Rp 1.395,60 perkiligram dan umur 9 tahun turun menjadi Rp 1.427,33 perkilogram.

"Untuk sawit umur 10-20 tahun turun menjadi Rp 1.459,85 perkilogram," pungkasnya. (mcr)

Halaman :

Berita Lainnya

Index