HARIANRIAU.CO - Dalam satu hari dua bocah di kabupaten Indragiri Hulu meninggal akibat tenggelam dan terseret arus banjir. Kejadian berada di dua kecamatan yakni Kuala Cenaku dan Rengat. Kejadian awal Sabtu (10/11) pukul 11.30 WIB di Kuala Cenaku dan kedua sekira pukul 16.30 WIB di Rengat.
Satu yang menjadi catatan bahwa kedua kejadian ini akibat kelalaian dari pihak keluarga yang tidak maksimal melakukan pengawasan terhadap anak tersebut.
Korban awal terjadi di desa Mekar Jaya RT 009/RW 005 Desa Kuala Cenaku kecamatan Kuala Cenaku atas nama Umaira Sari Maulidani (11 bulan) .
Anak dari Reno Saputra (27) dan Syarifah Muti'ah (23) ditemukan tergenang disamping rumahnya yang diduga akibat terjatuh ke air banjir dengan ketinggian 50 cm di depan rumah korban.
Kejadian berawal, 10 Nopember 2018 sekira Pkl 11.00 Wib ibu korban hendak mandi dan menitipkan anak korban kepada nenek nya An. Agustina , saat itu korban sedang bermain didepan televisi dan nenek nya menyeterika pakaian. Selang beberapa lama kemudian nenek nya tidak melihat cucu nya tersebut dan mencari di dalam rumah namun tidak ditemukan.
Kemudian nenek nya bersama ibu nya mencari keluar rumah serta tetangga sebelah An. Dewi dan sekira Pkl 11.30 Wib Korban ditemukan oleh Sdri Dewi tepat disamping pintu samping bawah rumah korban yg tergenang air dengan kedalaman -/+ 50 cm.
Sekira pkl 11.30 Wib korban di bawa oleh saksi Hanifar dan Sandiro menuju Puskesmas Kuala Cenaku untuk dilakukan pertolongan, sesampai di Puskesmas Kuala Cenaku korban dinyatakan Meninggal Dunia dan korban dibawa kembali ke rumah duka.
Isak tangis juga terjadi di dusun Mekar Sari RT 007 RW 004 Desa Kuantan Babu kecamatan Rengat. Pasangan Sugiarto (37) dan Iis Romansyah (35) harus kehilangan anak kedua mereka, Dimas Febrianto (7).
Dimas tenggelam saat bersama ibu nya dan saudara laki laki nya, Endah Pratama (11) pergi "Belondak" ( mandi mandi di banjir) di seberang Kelurahan Kampung Dagang sekira pukul 16.45 WIB.
Lokasi banjir di jalan arah ke Desa Kampung Pulau tersebut sejak banjir memang ramai dikunjungi warga untuk sekedar mandi mandi dijalan yang memang dilewati arus deras atau mencuci kendaraan.
Anak kedua dari dua bersaudara ini, tiba tiba saja hilang dari pandangan orang rumahnya. Spontan warga yang ada di lokasi melakukan pencarian.
Korban akhirnya ditemukan oleh Supriono dkk yang juga tetangga korban. Dimas ditemukan di dasar air dan tersangkut di pohon sawit. Korban langsung dibawa ke klinik Medisra. Namun menurut pihak klinik, korban sudah meninggal terlebih dahulu.
Menurut Supri, dirinya ikut mengawasi anak anak yang mandi mandi di daerah tersebut. "Kedalaman air cukup tinggi dan arus yang deras. Karena sebelumnya juga sempat hanyut seorang remaja putri, namun dapat diselematkan, tambahnya.
Kapolres Inhu AKBP Dasmin Ginting melalui Ps Paur Humas mengungkapkan bahwa kedua korban sudah berada di rumah duka dan pihak keluarga tidak bersedia dilakukan Visum et Revertum (VER).
"Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat agar dapat meningkatkan kewaspdaan terutama yang berada di Daerah Aliran Sungai dan juga daerah banjir lainnya. Awasi keluarga, khususnya anak anak, karena segala kemungkinan bisa terjadi dia menegaskan. (mcr)