Diduga ini Menjadi Pemicu Pembunuhan Satu Keluarga. Dendam Membara

Diduga ini Menjadi Pemicu Pembunuhan Satu Keluarga. Dendam Membara
terduga pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Haris Simamora

HARIANRIAU.CO - Pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi berhasil ditangkap di Garut, Jawa Barat. Ia diketahui bernama Haris Simamora. Penangkapan Haris Simamora itu sendiri berawal setelah polisi menemukan mobil Nissan X-Trail bernomor polisi B 1075 UOG berwarna silver milik korban.

Dikutip harianriau dari laman pojoksatu.id, mobil tersebut ditemukan di garasi di sebuah rumah kontrakan di Kampung Rawa Lintah, Desa Mekar Mukti, Cikarang Utara, Bekasi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menyatakan, ditangkap di Garut, Jawa Barat pada Rabu (14/11/2018) sekitar pukul 22.00 WIB.

Saat itu, terduga pelaku tengah berada di kaki gunung Guntur, Garut, Jawa Barat.

Banyak pihak bertanya-tanya apa sejatinya yang menjadi pemicu pembunuhan sadis itu.

Tak sedikit pula yang meyakini bahwa ada dendam yang melatarbelakangi kejadian itu.

Seperti yang dituturkan pemilik akun Iro Tampubolon, Kamis (15/11/2018) pukul 15.07 WIB.

Dalam unggahannya, Iro Tampubolon membeberkan bahwa antara Haris dan salah satu korban memiliki keakraban.

Hal itu dibuktikan dengan saling berbalas komentar yang penuh keakraban di media sosial.

Sang pemilik akun menceritakan, dugaan motif pembunuhan itu adalah dendam membara terkait kontrakan yang ditinggali oleh korban.

Dijelaskannya, rumah kontrakan di Jalan Bojong nangka 2 RT 002/07, Jatirahayu, Pondok Melati, Kota Bekasi itu adalah milik Doglas Nainggolan, kakak korban Deparum Nainggolan.

Rumah kontrakan tersebut sebelumnya dipercayakan kepada Haris Simamora.

“Ceritanya kontrakan milik doglas nainggolan di pondok melati itu dikelola oleh fergison/Haris simamora (pelaku),” tulisnya.

Akan tetapi, rumah kontrakan tersebut kemudian dipercayakan kepada Deparum Nainggolan.

“Namun 5 tahun terakhir manajemen diserahkan ke diperum nainggolan (adik kandung dari doglas yang jdi korban terbunuh),” lanjutnya.

Nah, sejak dipercayakan kepada Deparum itulah, rumah kontrakan tersebut terbilang lebih maju ketimbang saat dikelola Haris Simamora.

“Diperum ini jemaat HKBP jatikramat, namun kedua anaknya sekolah minggu di GBI taminisquare (rayon 1i). di tangan diperum, kontrakan ini semakin maju dan dikelola secara profesional,” bebernya.

Diduga, akibat perpindahan manajemen inilah yang kemudian memunculkan dendam di hati pelaku.

“Pergantian manajemen dari awal telah menimbulkan dendam di hati pengelola lama (pelaku); dan dendam itu ia lampiaskan 2 hari lalu dengan terbunuhnya diperum dan keluarga kecilnya,” lanjutnya.

“Pesan moral yang disampaikan pdt saat memberangkatkan jenazah ke samosir kemaren adalah: jangan pernah simpan dendam sebab dendam hanya akan menciptakan kebencian baru yang akan diikuti peperangan baru yang tidak berkesudahan,” tutupnya.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menyatakan, HS ditangkap di Garut, Jawa Barat pada Rabu (14/11/2018) sekitar pukul 22.00 WIB.

Saat itu, terduga pelaku tengah berada di kaki gunung Guntur, Garut, Jawa Barat.

“Dari pengakuan, yang bersangkutan ini mau naik gunung, bawa tas besar,” tuturnya, Kamis (15/11/2018).

Dari dalam tas tersebut, polisi menemukan sejumlah barang bukti. Diantaranya kunci mobil milik korban yang ia parkirkan di kontrakannya di Cikarang Utara.

“Ada kunci mobil korban, uang Rp4 juta dan hape milik korban di dalam tas yang bersangkutan,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga mendapati ada luka di tangan Haris Simamora.

Pengakuannya, luka tersebut diobatkan ke klinik 24 jam di dekat tempat kontrakannya di Cikarang Utara.

“Yang bersangkuta pada jam 5 pagi berobat ke klinik Cikarang. Ditanya sama perawat katanya jatuh,” bebernya.

Tak hanya itu, lanjutnya, polisi juga melakukan penggeledahan di kamar kontrakan Hari Simamora.

“Kita juga geledah kamar HS di cikarang, di kamarnya ada celana panjang hitama dan darahnya,” kata Argo.

“Kita ambil buat sample dan akan kita cocokkan. Kita tunggu hasil labfor, darah yang ada di mobil, di kos dan TKP apakah sama,” beber Argo.

Kendati sudah ada barang bukti yang mengarah kepada pelaku. Namun, pelaku tetap mengelak bahwa dia tidak terlibat dalam pembunuhan itu.

“Yang bersangkutan masih mengelak, dan tidak melakukan apa-apa. Tapi penyidik masih masih melakukan introgasi kepada pelaku,” katanya.

Argo juga menambahkan, HS selama ini memang sudah cukup lama tinggal di Bekasi.

Sebelumnya, Haris Simamora diketahui bekerja di sebuah perusahaan di Bekasi. Namun ia sudah mengundurkan diri sejak tiga bulan lalu.

Sejak saat itu, Haris sama sekali tak memiliki pekerjaan dan diketahui kerap berkunjung ke rumah korban.

“Yang bersangkutan (pelaku) sudah tidak bekerja tiga bulan,” lanjut Argo.

Selain itu, Argo juga menyataka bahwa antara Haris dan salah satu korban pembunuhan masih terikat hubungan saudara dengan salah satu korban yakni Maya Sofianti Ambarita (37).

“HS ini masih saudara korban, yang istrinya,” tutup Argo.

Halaman :

Berita Lainnya

Index