HARIANRIAU.CO - Legislator Riau dari Fraksi Gerindra Sejahtera, Husni Thamrin mengaku prihatin dengan kondisi petani kelapa sawit yang terjadi saat ini, mengingat harga sawit anjlok yang hanya Rp 600-Rp 700 per kilogram.
"Pemerintah diminta untuk cari solusi bantu petani kelapa sawit Riau. Karena normalnya harga sawit itu Rp 1.600, sekarang jauh dari harga itu.
Sementara harga pupuk jauh meningkat atau mahal yang tidak sebanding dengan pendapatan. Bahkan untuk upah mendodos saja petani sawit tidak mampu lagi," kata dia di Pekanbaru, Senin (19/11) di ruang kerjanya.
Lebih jauh menurut Dapil Kabupaten Pelalawan ini, kondisi ini dialami oleh seluruh petani sawit di Provinsi Riau. Untuk itu Pemerintah terutama OPD terkait untuk 'bertindak' cari solusi untuk mengatasi persoalan sehingga petani sawit sedikit terbantu atau tidak mrnjerit.
"Biasanya kalau dolar naik, harga sawit ikut naik. Tapi kali ini tidak, malah harga pupuk yang naik. Untuk itu diminta ada bantuan, seperti subsidi harga pupuk dan upaya lain yang bisa dilakukan untuk mengurangi beban petani. Apalagi Riau dominan petani sawit," dia menambahkan.
Kata dia, petani sawit dihadapkan oleh dilema dimana kalau dilakukan pemanenan, akan merugi, upah mendodos tidak tertutupi.
Kalau tidak dilakukan pemanenan, kata dia buah sawit akan jadi busuk.
"Dipanen rugi, tidak dipanen rugi," dia mengakhiri. (MCR)
.jpeg)
