Wakapolda Riau: Orang Tua Saya Guru, Berkat Guru Saya Ada Disini

Wakapolda Riau: Orang Tua Saya Guru, Berkat Guru Saya Ada Disini

HARIANRIAU.CO - Wakapolda Riau Brigjend Pol Wahyu Widada hadiri gerak jalan santai yang ditaja Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau dalam rangka memeriahkan Hari Guru Nasional (HGN) 2018.

Pada kesempatan ini, Wakapolda mengaku sangat antusias menghadiri acara yang dipusatkan di halaman Disdik Riau ini mengaku, karena orang tuanya juga seorang guru.

"Orang tua saya adalah seorang guru. Saya juga bisa tegak disini karena berkat jasa guru. Karena itu, tanpa guru-guru yang kita hormati dan kita sayangi ini tidak mungkin kita bisa hadir bersama di sini," kata Wakapolda Riau, Sabtu (1/12/18).

Menurut Wakapolda, kemajuan bangsa ke depan sangat bergantung pada guru. Melalui guru, bangsa ini ditentukan maju tidaknya suatu negara.

Perwira berpangkat bintang satu ini lantas mencontohkan negara tetangga Singapura yang tidak memiliki sumber saya alam (SDA). Tetapi karena mereka sudah mengawali perjalanan bangsa dan negaranya melalui investasi pendidikan, maka kemajuan yang kini dirasakan masyarakatnya menjadi jawaban.

"Semua bangsa ini bergantung dengan generasi penerus yang dumulai dari gurunya. Jasa jasa guru harus kita hargai. Tapi saya juga ingin katakan, negara kaya belum tentu maju. Negara dulu lebih dulu berkembang bln tentu maju. Banyak negara tanpa dikarunai SD, tapi lihat Singapura bisa maju. Kenapa, mereka telah lama menginvestasikan pendidikannya," ujar Wahyu.

Wakapolda juga lantas merasa terharu saat membaca  berita dari negara Turki. Kebetulan ada penumpang seorang guru dan sang pilot adalah bekas muridnya. Saat bertemu, pilot yang sudah menjadi 'orang' ini tidak sungkan mencium tangan gurunya.

Hal ini tentu saja sebagai wujud bagaimana jasa guru sangat besar dalam menentukan perjalanan seseorang. Tanpa turun yang hebat, maka negara dipastikan akan menjadi mundur. Begitu dengan negara-negara lainnya yang jauh lebih maju, semuanya berkat guru.

Namun begitu, Wakapolda juga mengingatkan bahwa  tantangan generasi saat ini sangat sangat rentan dengan kemajuan tekhnologi. Sekarang ini dimana mana intetnet bisa diakses, tanpa batas. Judi tak lagi dilakukan disatu tempat, tapi melalui internet dimana mana dilakukan. Karena itu, pentingnya melakukan filterisasi mana yang baik mana yang tidak juga harus dilakukan.

"Internet, ditengah kemajuan tekhnologi. Disatu sisi mempermudah kita. Tapi disisi lain juga dapat mengancurkan bangsa. Kalau judi dulu orang pergi ke satu tempat, sekarang melalui internet dimana pun bisa diakses," ujar perwira yang pernah mengenyam pendidikan di Selandia Baru ini.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau Rudiyanto kegiatan ini diikuti para pejabat, jajaran Disdik, kepala dan guru-guru SMA termasuk Wakapolda Riau beserta sejumlah jajarannya. Rudiyanto berharap melalui kegiatan HGN 2018 ini, dapat meningkatkan rasa cinta dan syukur atas dedikasi para guru yang telah mengabdikan hidupnya untuk kemajuan bangsa.

"Kegiatan ini juga diikuti seluruh guru-guru SMA di Pekanbaru. Ini tentu salah satu bentuk rasa penghargaan kita terhadap para guru yang telah mendedikasikan hidupnya untuk kemajuan bangsa," kata Rudiyanto.

Mantan Penjabat (Pj) Bupati Indragiri Hilir ini berharap melalui HGN 2018 ini juga bisa menjadi motivasi dan silaturahmi antar guru. Diharapkan, guru bisa  memberikan ilmu terbaiknya kepada generasi bangsa yang tentunya sangat bergantung kepada jasa guru.

Usai gerak jalan, dilakukan pencabutan ujian doorprize. Berbagai hadiah disediakan dalam kegiatan gerak jalan memeriahkan HGN 2018 ini. Diantaranya, televisi, sepeda, kipas angin, handphone, setrika. (MCR)

Halaman :

Berita Lainnya

Index