HARIANRIAU.CO - Setelah bus 'telolet' pada 2016, kini fenomena berbeda muncul di beberapa daerah yang ada di Indonesia. Kali ini, hiburan tidak datang dari sopir bus, melainkan para pengemudi truk.
Hiburan yang disajikan juga lebih berbahaya, yakni membuat manuver sehingga menimbulkan gerakan oleng layaknya kapal dihantam ombak.
Seperti telolet, fenomena truk oleng ini muncul di daerah-daerah yang dilewati jalur antarkota. Dengan mengayun-ayunkan baju, anak-anak berusia remaja berdiri di pinggir jalan tanpa takut tersambar kendaraan yang lewat.
Ayunan baju itu seolah menjadi kode bagi sopir truk untuk memutar setir ke kiri dan kanan, sehingga bodi kendaraan melakukan gerakan mengayun dari sisi ke sisi lain.
Dikutip harianriau.co dari laman viva.co.id, meski terlihat lucu dan unik, namun aksi tersebut sangat berbahaya. Seperti yang diungkapkan Sales and Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, Duljatmono.
“Selain membuat bahan bakar menjadi boros, cara mengemudi seperti itu juga membahayakan masyarakat,” kata dia di Jakarta, Senin 17 Desember 2018.
Menurut Duljatmono, KTB setiap tahun menggelar pelatihan, baik untuk sopir maupun mekanik. Hal itu dilakukan, agar konsumen mendapat kepuasan maksimal dari produk yang ditawarkan.
“Kami selalu mengadakan driving clinic untuk sopir. Kalau sudah diajari perilakunya masih begitu, berarti ya pengemudinya,” tuturnya.
.jpeg)
