HARIANRIAU.CO - Korban Demam Berdarah Dengue (DBD) di Riau meningkat menjadi 228 orang, dibanding periode yang sama pada Januari 2018 lalu yang hanya 97 orang.
Kasus meningkatnya kasus DBD sebagian besar terjadi di Indragiri Hulu (Inhu), Dumai, Pelalawan, Bengkalis, Siak dan Rokan Hilir (Rohil). Ada pun korban meninggal akibat DBD tersebut terjadi di daerah Dumai dan Inhu.
"Ada dua meninggal, terjadi di Dumai dan Inhu. Peningkatan kasus DBD terjadi di Inhu, Dumai, Pelalawan, Bengkalis, Siak dan Rokan Hilir Rohil," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, Jumat (1/2/19).
Berikut 228 kasus DBD di kabupaten/kota pada Januari 2019, Pekanbaru 14 kasus, Kampar 12 kasus, Rokan Hulu 9 kasus, Pelalawan 9 kasus, Indragiri Hulu 69 kasus, Kuansing 15 kasus, Indragiri Hilir 4 kasus, Bengkalis 41 kasus, Dumai 23 kasus, Siak 24 kasus, Rokan Hilir 5 kasus, dan Kepulauan Meranti 3 kasus.
Sedangkan Januari 2018 terdapat 97 kasus DBD di kabupaten/kota, diantaranya Pekanbaru 19 kasus, Kampar 7 kasus, Rokan Hulu 9 kasus, Pelalawan 7 kasus, Indragiri Hulu 0 kasus, Kuansing 17 kasus, Indragiri Hilir 5 kasus, Bengkalis 3 kasus, Dumai 18 kasus, Siak 5 kasus, Rokan Hilir 3 kasus, dan Kepulauan Meranti 4 kasus.
Sementara daerah lainnya justru terjadi penurunan. Saat ini menurut Kadiskes, pihaknya dari Diskes Riau sedang melakukan efidomologi sosialisasi gerakan hidup sehat termasuk pemberantasan sarang nyamuk.
"Kalau sudah ada terjadi kasus DBD baru dilakukan fogging. Itu memang tak efektif, karena itu hanya membunuh nyamuk dewasa. Melalui program 3 M dengan menguras, membersihkan dan menutup bak penampungan air," papar Mimi. (MCR)
.jpeg)
