Lumba-lumba Tanpa Sirip Terdampar di Pulau Rupat, Hingga Mati

Lumba-lumba Tanpa Sirip Terdampar di Pulau Rupat, Hingga Mati
Lumba lumba tanpa sirip terdampat dan mati di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis, Riau, Sabtu (6/4/2019). (UPT PPI Syahrudin/19.)

“Jenisnya ketika diperiksa tadi masuk jenis finless (tanpa sirip),” katanya.

Menurut dia, lumba-lumba seperti itu kadang terlihat dari daratan ketika mereka berenang saat air laut pasang.

“Tapi terdampar jarang, dulu ada. Kejadian lama sekitar 2003-2004 ada waktu itu besar dan sudah dikuburkan,” kata Syahrudin sambil mengatakan lumba-lumba ini juga sudah dikuburkan.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang, membenarkan kejadian tersebut. Dalam rilis pers yang dipublikasikan di website kkp.go.id menyabutkan bahwa dari hasil identifikasi Satker Pekanbaru, diketahui lumba-lumba itu berjenis lumba-lumba tak bersirip (finless porpoise).

Lumba-lumba tanpa sirip itu punya nama latinNeophocaena phocaenoides.Finless porpoise Indo Pasifik ini merupakan jenis lumba-lumba yang tergolong langka yang habitatnya tersebar perairan pesisir Asia, terutama di sekitar Jepang, Korea, Cina, Indonesia, Malaysia, India, dan Bangladesh.

Sepanjang jangkauan mereka, lumba-lumba tinggal di perairan dangkal, hingga 50 m (160 kaki) dalam, dekat dengan pantai, di perairan dengan dasar laut yang lembut atau berpasir, atau di muara dan rawa-rawa bakau. Dalam kasus luar biasa, mereka telah dijumpai sejauh 135 km (84 mil) lepas pantai di Cina Timur dan Laut Kuning, meskipun masih di perairan dangkal.

Riset mengenai keberadaan finless porpoise ini di Riau belumlah banyak sehingga kurang dapat dipastikan sebarannya di mana saja. Namun, ini kejadian kedua setelah 29 Maret 2017 juga terjadi kasus serupa di Perairan Sinaboi, Rokan Hilir.

Halaman :

Berita Lainnya

Index