HARIANRIAU.CO - Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Riau, Yurnal Edward mengakui sejak keluarnya Instruksi Gubernur Riau tanggal 22 Maret 2019 terkait pembayaran zakat bagi ASN ke Baznas Riau melalui Unit Pengelola Zakat (UPZ) yang dibentuk di unit kerja, sangat berdampak terhadap penerimaan dana zakat. Kurun waktu sekitar satu bulan ini sudah terjadi peningkatan penerimaan sekitar 30% atau sekitar Rp 500 juta.
"Sejak ada instruksi Gubri itu, akselerasinya diluar dugaan Baznas Riau. Saat ini sudah terjadi peningkatan penerimaan mendekati 30%, kalau sebelumnya hanya sekitar 10%. Ini suatu kebijakan atau akhlak yang mulia ditunjukkan oleh seorang pimpinan terhadap bawahannya untuk melakukan hal-hal yang dianjurkan, bahkan diwajibkan oleh agama," jelasnya, Kamis (11/04).
Lebih jauh disampaikan juga, dengan meliihat apa yang sudah terjadi saat ini, Baznas Riau sangat optimis potensi zakat khusus yang terhimpun dari ASN di lingkungan pemprov saja bisa mencapai Rp 2 miliar per bulan. Ini suatu peningkatan yang signifikan mengingat penerimaan sebelum-sebelumnya hanya atau tidak mencapai Rp 1 miliar per tahun.
"Data yang kita dapat jumlah ASN Pemprov berjumlah 15.855 orang. Kita ambil saja dengan jumlah 15 ribu orang karena ada yang non muslim. Potensi yang bisa dihimpun itu bisa mencapai Rp 2 miliar per bulan dikalikan setahun 12 bulan, maka akan didapat sekitar Rp 24 miliar. Dimana sebelumnya, khusus dari ASN ini hanya didapat tidak sampai sekitar Rp 1 miliar," sebutnya membandingkan perolehan yang didapat. (MCR )
.jpeg)
