Tega Bener! Ibu ini Tendang Anaknya yang Tak mau Berpose saat Pemotretan

Tega Bener! Ibu ini Tendang Anaknya yang Tak mau Berpose saat Pemotretan

HARIANRIAU.CO - Anak merupakan anugerah terindah sekaligus amanah (titipan) dari Tuhan Yang Maha Esa kepada setiap orangtua. Bahkan, ada sebuah ungkapan yang menyebutkan bahwa harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia. Oleh karenanya, orangtua harus memerhatikan kebutuhan dan perkembangan anak-anaknya agar mereka tumbuh sehat dan baik secara jasmani maupun rohani.

Alih-alih mendapat cinta dan kasih sayang, kejadian tidak mengenakkan justru dialami oleh gadis cilik berusia 3 tahun asal Huangzhou, China. Berdasarkan video yang beredar di media sosial, bocah malang itu menjadi korban kekerasan oleh ibu kandungnya sendiri.

Dilansir dari New York Times, Senin (15/4/2019), tindakan tersebut dilakukan sang ibu lantaran sang anak tidak mengikuti arahan darinya. Beruntung, kejadian tragis ini sempat terekam kamera, dan kini sudah tersebar luas di media sosial.

Dalam video tersebut, bocah yang diketahui bernama Niuniu itu ditendang oleh ibunya saat sedang menjalani sesi pemotretan. Sejak enam bulan lalu, ibu Niu memang menerima banyak tawaran dari sejumlah merek baju anak-anak. Insiden ini kemudian merebak di media sosial dan telah disaksikan lebih dari 610 juta kali di media sosial khusus China, Weibo.

“Ibu ini bisa dituntut karena melakukan eksploitasi pada anak. Sudah jelas ia menjadikan anaknya sebagai ‘sapi perah’,” tulis Yang Wenzhan, seorang pengacara ternama yang memiliki lebih dari 2 juta pengikut di Weibo.

“Tidak ada alasan yang membenarkan bahwa ia boleh menendang anak-anak. Dampak psikologisnya akan jauh lebih besar daripada cedera fisik,” timpalnya.

ibu tendang anak

Buntut dari kasus ini, wanita yang tidak ingin disebutkan namanya itu membuat sebuah video klarifikasi pada Rabu lalu, 10 April 2019. Dirinya mengatakan bahwa ia sangat mencintai putrinya dan tidak bermaksud melakukan kekerasan kepada Niu.

“Tujuan saya menendang dia hanya untuk mencegahnya agar tidak berlari dan terjatuh,” ungkapnya

Namun, netizen China tidak serta merta mempercayai pernyataan tersebut. Selain menendang Niu, ternyata ada beberapa video lain yang sempat terekam kamera dan lagi-lagi viral di media sosial. Sang ibu tampak berteriak keras dan memukul bocah malang itu dengan gantungan baju agar mau tersenyum dan berputar di depan kamera.

Menanggapi video tersebut, lebih dari 110 pengecer baju anak-anak di platform e-commerce Taobao mengatakan bahwa mereka akan mengurangi penggunaan model anak-anak, dan menyerukan agar pemerintah China mengeluarkan kebijakan khusus untuk melindungi mereka.

“Dengan mempekerjakan anak-anak kecil, kami bermaksud menunjukkan kegembiraan mereka sehingga dapat tertular pada anak-anak lainnya. Tetapi jika anak-anak terluka dalam proses pemotretan, ini sepenuhnya bertentangan dengan niat awal kami,” tulis mereka dalam sebuah pernyataan bersama.

Di satu sisi, tidak dapat dipungkiri bahwa, industri permodelan anak di China memang sedang berkembang pesat. Hal ini ditandai dari peningkatan jumlah peragaan busana, serta kontes dan kelas modeling untuk anak-anak. Selain itu, penghasilan yang didapatkan juga cukup menggiurkan bagi keluarga mereka.

Sebagian orangtua mengklaim, mereka sengaja mendaftarkan anak-anaknya untuk membantu mengembangkan rasa percaya diri. Namun, menurut laporan berita lokal, ketika anak-anak bosan berpose, berganti pakaian berulang-ulang, dan harus bergegas dari satu lokasi ke lokasi lain, tidak jarang orangtua menaikkan suara mereka atau bahkan menggunakan hukuman fisik.

Ironisnya, pemerintah China sudah mengeluarkan sebuah kebijakan bahwa setiap perusahaan dilarang mempekerjakan anak-anak di bawah usia 16 tahun. Akan tetapi, model anak-anak ini dibayar secara tunai tanpa menandatangani kontrak formal. (okezone)

Halaman :

Berita Lainnya

Index