Minimalisir Kecurangan dalam Pengerjaan Proyek, PUPR Bengkalis Gandeng UIR Sebagai Pendamping

Minimalisir Kecurangan dalam Pengerjaan Proyek, PUPR Bengkalis Gandeng UIR Sebagai Pendamping
Ketua Pendamping dan Audit Teknis, Sugeng Wiyono menandatangani MoA dan NKPT bersama dengan Kadis PUPR Bengkalis, Hadi Prasetyo, di Pekanbaru, Kamis,

Bersama Kepala Dinas PUPR, diwakili Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan, Diongi dan petugas pengawas, Tim Pendamping dan Audit Teknis ini mengawali peninjauan proyek pengerjaan peningkatan Jalan Muntai-Bantan Timur, Kecamatan Bantan, yang dikerjakan PT Lamna.
Kemudian, dilanjutkan dengan peninjauan dan pengecekan pengerjaan proyek peningkatan Jalan Ketam Putih-Kelemantan dikerjakan PT Res Karya dan Kelemantan-Sekodi dikerjakan PT Citra Mulia Perkasa Abadi.

Tim Pendamping dan Audit Teknis dari UIR, Mukhfid, ketika melakukan peninjuaan dan pengejekan pengerjaan proyek jalan Kelemantan-Sekodi, didampingi Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan, Diongi serta pegawai PUPR, Rabu, 24 April 2019.
 

Saat ini kita masih melakukan peninjuan awal atas 3 proyek peningkatan jalan di Pulau Bengkalis. Kita bersyukur karena ini baru awal sehingga kita bisa tahu semua. Baik dari tahap pengerjaannya penggalian, penimbunan maupun bahan-bahan matrial yang digunakan, ujar salah seorang Tim Pendamping dan Audit Teknis dari UIR, Mukhfid, disela-sela peninjauan yang berdua dengan Abdullah sebagai rekannya.
Mukhfid juga mengungkapkan, tim dari UIR yang diketuai oleh Prof H Sugeng Wiyono tak lain hanyalah bertugas memberikan pendampingan dan mengaudit secara teknis dalam pengerjaan proyek yang dilakukan oleh rekanan.

Jadi dalam setiap peninjauan kita, jika terdapat ketidak sesuaian secara ketentuan, tugas kita memberikan arahan dan masukan agar pada akhirnya nanti tidak terlibat masalah hukum, sebutnya.

Tim Pendamping dan Audit Teknis dari UIR, Mukhfid, ketika melakukan peninjuaan dan pengejekan pengerjaan proyek jalan Kelemantan-Sekodi, didampingi Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan, Diongi serta pegawai PUPR, Rabu, 24 April 2019.
 

Seperti contoh bahan matrial besi, terangnya, dalam ketentuannya pihak rekanan harus menggunakan besi 8 milimeter (mm) net, namun ternyata besi yang dibeli tidak sesuai, padahal alat matrial ini sudah Setandar Nasional Indonesia.

Setelah kita lakukan pengecekan besi ini hanya berukuran 7,2 mm, padahal besi ini sudah SNI, nah ini yang perlu kita kasi dan evaluasi kembali supaya nanti tidak menimbulkan masalah, katanya.

Apresiasi Anggota DPRD Bengkalis

Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis, Sofyan memberikan apresiasi kepada Dinas PUPR yang telah menggandeng mitra dari Universitas Islam Riau (UIR), sebagai Tim Pendamping dan Audit Teknis dalam proses pengerjaan proyek.

Dijelaskan anggota DPRD Bengkalis asal Kecamatan Bantan tersebut, dengan adanya pendampingan, sangat membantu dinas PUPR dalam memonitor mulai dari awal sampai akhir pekerjaan, sehingga hasilnya nanti sesuai harapan.

"Dan yang lebih penting sekali, jangan sampai pekerjaan ini dikemudian hari berimplikasi pada hukum," terangnya mengakhiri. (Advertorial)

Halaman :

Berita Lainnya

Index