Pemprov Riau Gelar Rapat Ketersediaan Stok BBM dan Elpiji 3 Kg

Pemprov Riau Gelar Rapat Ketersediaan Stok BBM dan Elpiji 3 Kg
ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, Ahmad Hijazi, bersama beberapa orang Kepala Dinas Pemprov Riau serta Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) dan PT Pertamina, menggelar rapat koordinasi ketersediaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG di Provinsi Riau.

Rapat tersebut menghadirkan tema coffee morning dalam rangka koordinasi ketersediaan stok dan distribusi BBM serta Elpiji 3 Kg dalam menyambut bulan Ramadhan dan Idul Fitri, serta optimalisasi penerimaan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB), yang diselenggarakan di ruang rapat Kenanga Kantor Gubernur Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Kamis (2/5).

Sekda Provinsi Riau, Ahmad Hijazi, menyampaikan bahwa menjelang bulan suci ramadhan, baik itu BBM dan Elpiji 3 kg harus memiliki stok yang memadai. Hal ini mengingat akan meningkatnya kebutuhan masyarakat di bulan tersebut.

Ahmad Hijazi juga menekankan BBM dan Elpiji 3 Kg harus tersalurkan dengan baik, sesuai dengan porsinya masing-masing. Selain itu, Ia juga menyebutkan setiap Pertamina yang ada harus menjual minyak dengan harga yang sama dengan yang telah ditetapkan oleh Pertamina wilayah Riau.

“BBM dan Elpiji 3 Kg harus disalurkan dengan baik, jika memang untuk yang subsidi maka berikan subsidi dan sebaliknya. Harus sama harga BBM setiap Pertamina, jangan ada yang beda harga, kalau ada tegur,” jelas Hijazi.

Senada dengan Sekda Riau, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau, Indra Agus Lukmana, menuturkan bahwa aturan pelarangan pembelian bagi BBM subsidi dan Elpiji 3 Kg bagi golongan tertentu segera direalisasikan. Mengingat, banyak sekali pelanggaran pembelian barang bersubsidi di kalangan mampu.

“Aturan larangan itu harus segera dibuat dan dilaksanakan di lapangan. Kelangkaan BBM dan Elpiji 3 Kg ini karena banyak masyarakat menengah keatas yang membeli barang subsidi,” pungkas Indra. (MCR)

Halaman :

Berita Lainnya

Index