Karyawati Cantik Indomaret Vera Oktaria Dimutilasi Oknum TNI; Suka Memukul dan Nyiksa

Karyawati Cantik Indomaret Vera Oktaria Dimutilasi Oknum TNI; Suka Memukul dan Nyiksa
Vera Oktaria dan kekasihnya

HARIANRIAU.CO - Titik terang mulai muncul terkait kasus pembunuhan dan mutilasi kasir cantik, Vera Oktaria (21) di Penginapan Sahabat Mulia, Sungai Lilin, Musi Banyuasin. Polisi menduga, pelaku mutilasi adalah pacar korban. Itu berdasarkan keterangan ibu dan rekan-rekan korban, juga keterangan pemilik penginapan.

Ibu korban, Suhartini (50) membeberkan, putrinya sering curhat soal pacarnya bernama Deri, yang suka cemburuan dan kerap berlaku kasar kepadanya. Deri dan Vera, sudah berpacaran selama 4 tahun.

Rekan korban, Salta (21) menjelaskan, korban termasuk orang yang pendiam dan cuek.

"Kalau dia curhat tentang pacarnya itu, cemburuan dan sering memukulnya. Bahkan, sering kepalanya dibenturkan ke tembok sampai terluka. Memang akhir-akhir ini dia mengeluh ingin putus, karena tidak tahan sering disiksa, apalagi dia oknum TNI,” paparnya sebagaimana dikutip dari Sumselupdate di pemakaman, Sabtu, 11 Mei 2019.

Mia (21) rekan lainnya menambahkan, dua minggu lalu sempat mengunjungi korban di rumahnya.

“Dia cerita kalau dia mau pisah saja, sudah tidak sanggup meneruskan hubungannya dengan pacarnya. Dia sering memukul dan menyiksanya,” tandas Mia.

Sebelumnya, Jumat (10/5/2019), sesosok mayat wanita bugil ditemukan di kamar 06, Penginapan Sahabat Mulia, Jalan Hindoli, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Jasadnya sudah membusuk. Nurdin, anak pemilik penginapan sudah mencium bau busuk itu sejak Kamis, 9 Mei 2019. Namun saat akan membuka kamar, pintu terkunci.

Keesokan harinya, Jumat, 10 Mei 2019, bau semakin menyengat. Saat itulah, Nurdin melapor ke polisi. Benar saja saat dibuka, ada mayat wanita di atas kasur. Tangannya sudah dimutilasi.

Menurut Nurdin, sebelumnya, seorang pria dan wanita yang diperkirakan korban, datang ke kamar 06 itu. Pria check in atas nama Doni. Diduga, pria itulah pembunuhnya.

Di TKP, polisi juga menemukan 2 koper. Letaknya di dekat jasad korban yang sebagian sudah dimutilasi. Polisi menduga, korban awalnya hendak dimasukkan ke dalam koper dan dibuang. Namun, skenario itu urung dilakukan.

“Kita tidak tahu ya, cuma saat ditemukan ada koper di atas kasur. Saya lihat begitu (dimutilasi dan ada rencana dimasukkan dalam koper). Tapi kami pun masih terus kumpulkan saksi-saksi,” terang Kapolres Musi Banyuasin, AKBP Andes Purwati di RS Bhayangkara, Sabtu (11/5/2019), sebagaimana dilansir dari Detikcom.

Andes menduga, kedua koper itu sengaja dibeli oleh pelaku, sebelum pembunuhan. Bahkan dari beberapa saksi menyebut di penginapan itu sempat melihat si pelaku datang bersama korban dan membawa 2 koper.

“Ada saksi melihat (datang bawa koper). Semua masih diperiksa karena di lokasi tidak ada CCTV, koper berwarna hitam 2 buah berukuran sedang,” imbuh Andes.

Dikutip harianriau dari laman riausky.com, diduga, karena skenario koper tidak jadi, maka pelaku memilih alternatif kedua, menghilangkan jejak dengan cara membakar jasad korban.

Minyak tanah sudah disiramkan di lantai. Dia lalu membakar obat nyamuk, dan di ujung dipasang pentol korek. Diduga obat nyamuk ini pemicu atau semacam timer untuk kebakaran. Namun, obat nyamuk itu padam pas di tengah.

“Kami menemukan minyak tanah, korek, obat nyamuk dan pentol korek di dalam kamar. Kami menduga mayat ini mau dibakar juga,” kata Direktur Dit Reskrimum Polda Sumsel, Kombes Yustan Alviani.

“Obat nyamuk memang modusnya untuk timer, untuk membakar korban, tapi tidak sempat terbakar. Jadi nanti obat nyamuk terbakar dan kena pentol korek. Tapi pas di tengah obat nyamuknya mati,” pungkas Yustan.

Halaman :

#Pembunuhan

Index

Berita Lainnya

Index