Sultan Pelalawan Sudah Surati RAPP, Hingga kini Belum Ada Realisasi

Sultan Pelalawan Sudah Surati RAPP, Hingga kini Belum Ada Realisasi
Sultan Pelalawan H Assayyidis Syarif Kamaruddin Harun Tengku Besar Pelalawan

HARIANRIAU.CO - Berbicara tentang kewajiban PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) terhadap masyarakat Kelurahan Pelalawan, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan memang tidak ada habisnya. Benar saja, hampir 20 tahun beroperasi di wilayah tersebut, namun hingga kini kewajibannya untuk tanamam kehidupan belum pernah terealisasi.

Kali ini yang berbicara adalah orang nomor satu di Kerajaan Pelalawan, adalah Sultan Pelalawan H. Assayyidis Syarif Kamaruddin Harun Tengku Besar Pelalawan. Kepada Harianriau.co beliau mengharapkan perusahaan untuk segera menunaikan kewajiban tentang Tanaman kehidupan untuk masyarakat kelurahan Pelalawan.

Tidak sampai disitu saja, Tengku Kamaruddin Harun mengaku sudah pernah menyurati perusahaan melalui tim perundingan dimana surat yang bertuliskan tangan itu beliau meminta anak perusahaan APRIL Group itu segera menyelasaikan hak masyarakat khususnya Kelurahan Pelalawan yg selama ini belum direalisasikan.

"Saya sudah kirim surat keperusahaan melalui tim perundingan, namun sampai saat ini saya belum mendengar kabar terbaru dari perundingan itu, harapan saya semoga perundingan berjalan dengan baik dan tidak melanggar peraturan perundangan yang berlaku," ujarnya.

Sementara itu, sebelumnya Tengku Kashar yang dikenal sebagai tokoh masyarakat yang tidak lain adalah adik bungsu dari Sultan Kerajaan Pelalawan. Menurutnya dalam merealisasikan tananam kehidupan, RAPP tidak boleh tebang pilih, karena bisa menimbulkan gejolak di tengah-tengah masyarakat.

Apalagi Tengku Kashar menyebutkan bahwa Kelurahan Pelalawan merupakan cikal bakal dari berdirinya Kabupaten Pelalawan, untuk itu perlu kebijaksanaan perusahaan bubuk kertas terbesar di Asia tersebut agar segera merealisasikan kewajibannya terhadap masyarakat yang berada di lingkungan perusahaan itu beroperasi.

"Kita minta RAPP segera realisasikan tanaman kehidupan, yang kita takutkan kalau ditunda-tunda akan terjadi gejolak antara masyarakat dan perusahaan," ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua I Majelis Kemajuan Pembangunan (MKP) Pelalawan itu.

Terkait belum terealisasi tanaman kehidupan itu, hingga berita ini diturunkan, management RAPP mengaku belum bisa memberikan statement hingga selesai lebaran nanti. Alasannya perundingan dengan tim kelurahan Pelalawan baru akan dimulai kembali setelah Idul Fitri.


Dedi

Halaman :

Berita Lainnya

Index