HARIANRIAU.CO - Seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial IN (50), yang bertugas di salah satu dinas di Kabupaten Asahan digrebek warga di kediaman seorang janda berinisial WD (30), di Komplek Perumahan Griya Cendana, Kelurahan Sidodadi, Kisaran, Rabu (29/5/2019) sekitar jam 21.00 Wib.
Dikutip harianriau dari laman metro24jam, berdasarkan keterangan seorang warga sekitar, IN memang sudah lama jadi perhatian karena sering datang ke rumah wanita tersebut. Selain itu, kediaman WD juga dikatakan juga seringkali didatangi pria lain yang bukan muhrimnya. Keresahan warga akhirnya memuncak ketika malam usai berbuka puasa, IN datang kembali ke rumah WD.
Ketika keduanya sedang berada di dalam rumah dengan kondisi lampu mati, warga masuk akhirnya menggrebek keduanya dan mempertanyakan status hubungan IN dan WD.
Karena tidak memiliki status yang jelas, akhirnya persoalan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan dengan memanggil Kepling V dan disaksikan warga bahwa IN dan WD sudah menikah siri.
“Sudah lama warga di sini, melihat rumah wanita tersebut sering didatangi pria. Keresahan warga akhirnya terkuak setelah malam Ramadhan ini, IN datang naik sepedamotor plat merah. Kami langsung mendatangi rumah yang dijadikan tempat mesum tersebut, sekaligus mempertanyakan status pernikahan keduanya,” kata Krisnawan.
Sementara itu, Kepala lingkungan V Kelurahan Sidodadi, Rahmad, saat ditemui di kediamannya, Kamis (30/5/2019) sekira pukul 19.30 Wib membenarkan adanya penggrebekan tersebut.
Menurut Rahmad, IN dan WD mengaku dan membuat surat pernyataan bahwa sudah menikah siri di Binjai Baru Kabupaten Batubara pada bulan 10 tahun 2018 lalu.
“Waktu digrebek warga, di dalam rumah gelap. Lalu warga melaporkan kepada saya terkait penggrebekan tersebut. Akhirnya saya minta IN dan WD untuk menunjukkan bukti surat nikah mereka. Karena tidak bisa membuktikan ikatan perkawinan yang sah, akhirnya IN mengaku sudah menikah siri di Desa Binjai Baru, Batubara,” jelasnya.
.jpeg)
